MANCHESTER, BANGSAONLINE.com - Pengadilan Perlindungan Manchester membuat keputusan menghebohkan. Yaitu membolehkan lelaki siapa saja untuk meniduri alias zina, dengan seorang perempuan berusia 23 tahun, yang menderita autis, dengan IQ hanya 53.
Ini dilakukan demi penyembuhan perempuan itu sendiri. Demikian alasan pengadilan atas keputusannya.
Baca Juga: Suami Tidak Pernah Salat, Zinakah Saya Setiap Suami Minta Dilayani?
Perempuan ini dirawat di sebuah perawatan pribadi, dengan berbagai fasilitas di Manchester. Laki-laki secara acak dapat mengunjungi wanita di rumah perawatannya, antara pukul 10.00 sampai 16.00 setiap hari. Penjaga dilarang melakukan intervensi jika keduanya berhubungan seks. Bahkan, boleh mengirimkan foto ngeseks di antara mereka.
Instruksi itu merupakan bagian dari masa percobaan yang disetujui pengadilan musim panas ini, menurut dokumen pengadilan yang diperoleh Times.
Pada Agustus lalu, pengasuh melaporkan sejumlah pria Asia yang tidak dikenal, menelepon ke alamatnya untuk berhubungan seks dengan perempuan autis ini. Bahkan, dikabarkan mereka telah berzina di sejumlah lokasi publik, termasuk bar shisha, taksi, dan boling.
Baca Juga: Ketua PPDI Tuban Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaaan Perselingkuhan dan Perzinaan
Pengadilan memutuskan ini, karena perempuan itu memiliki pengalaman mengkhawatirkan seputar eksploitasi seksual. Di usia 9 tahun, dia kabur dari rumah sepuluh kali, dan telah berkali-kali menjadi korban perkosaan.
Sejak ulang tahunnya yang ke-18 tahun 2013, dia diambil oleh Pengadilan Perlindungan.
Pemeriksa kesehatan mental mendapat hasil yang mengejutkan. Perempuan ini menunjukkan "minat obsesif" kepada pria, dengan latar belakang etnis atau budaya yang berbeda."
Baca Juga: Tanya Jawab: Anak Hasil Zina, Bolehkah Dinikahi Bapaknya Sendiri?
Dewan Kota Manchester telah bertanggung jawab atas wanita itu sejak saat itu.
Di bawah rencana perawatan yang disetujui pengadilan, dia diberikan dukungan 24 jam oleh seorang spesialis swasta yang dikenal sebagai Engage Support, yang harus ditemani oleh dua anggota staf setiap kali dia meninggalkan rumahnya.
Awal tahun ini, seorang psikolog yang dipekerjakan oleh Engage Support menyatakan bahwa boleh berduaan dengan pria tanpa diawasi.
Baca Juga: Ditalak Dua, Besoknya Suami Minta Hubungan Intim, Zinakah Saya?
Pada bulan Juni, Hakim Jonathan Butler memberikan izin untuk meninggalkan perempuan ini sendirian selama jam-jam siang hari. Bahkan ketika didekati pria. Selama beberapa minggu berikutnya, dia berhubungan seks dengan setidaknya enam pria yang berbeda di kamar tidurnya.
Suatu malam di bulan Juli, ia meninggalkan rumah dan melakukan hubungan seks dengan tiga pria yang berbeda, sebelum dibawa pulang oleh polisi pada 04:30.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News