PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dengan melimpahnya produk garam di Kabupaten Pemekasan pada tahun ini, para petani garam mengharapkan pemerintah tidak mengimpor garam sehingga garam rakyat dapat terserap oleh pabrikan.
Hal tersebut diungkapkan Marwan salah seorang petani garam di desa Tanjung Pamekasan. "Sebaiknya pemerintah menyerap garam rakyat, bukan mengimpor dari negara lain. Apalagi untuk tahun ini produksi garam rakyat cukup baik dan stok melimpah," harapnya.
Baca Juga: PKS Jatim Siap Kawal Program untuk Sejahterakan Petani Garam dan Cabai
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Nurul Widiastutik membenarkan bahwa produksi garam di Kabupaten Pamekasan hampir menembus angka 100 ton. Angka tersebut diprediksi bakal menyamai angka produksi pada tahun 2015 yang mencapai 123.534,2 ton.
"Kalau cuaca masih terus normal kemungkinan kita bisa bisa memproduksi melebihi tahun 2015," paparnya.
Menurut Nurul, sejak 2016-2017 angka produksi garam memang mengalami penurunan karena musim penghujan yang lebih dominan. Di samping itu, beberapa petambak yang masih memilih memproduksi garam dengan cara tradisional juga jadi penghambat laju produksi.
Baca Juga: Tuntut Penyelesaian Soal Sewa Lahan, Puluhan Warga Desa Pandan Pamekasan Demo PT Garam
"Untuk tahun ini saya kira produksi garam kita mulai membaik. Kami harapkan bisa melebihi produksi tahun yang lalu," harapnya.
Nurul meyakini untuk tahun 2018 stok garam bakal melimpah. Angka tersebut diharapkan akan mampu menekan laju impor garam untuk konsumsi.
"Kalau produksi garam melimpah maka kemungkinan impor untuk garam produksi bisa ditekan," pungkas Nurul.
Baca Juga: Baddrut Tamam Titip Kesejahteraan Petani Pamekasan kepada PT Garam Persero
Perlu diketahui, hingga akhir Oktober produksi garam rakyat di Kabupaten Pamekasan sudah mencapai angka 95,939 Ton. Jumlah tersebut merupakan kalkulasi dari 913,5 ha lahan garam yang berada di Kecamatan Galis, Pademawu, dan Tlanakan. (err/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News