PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Produksi garam yang masih tergantung cuaca sangat mempengaruhi produksi garam, khususnya di Kabupaten Pamekasan, Rabu (18/7).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, Nurul Widiastutik bahwa produksi garam itu sangat tergantung pada cuaca. "Produksi garam pada bulan Juli masih mencapai 2.600 ton," tuturnya.
Baca Juga: Gelar Operasi Pasar Murah, Pemkab Pamekasan Sediakan 8 Ton Beras
Pihaknya belum bisa memperhitungkan seluruh produksi pada tahun 2018. "Karena kalau berbicara produksi, tentunya baru bisa bandingkan saat akhir tahun," jelas Nurul, Rabu (18/07).
Menurutnya walaupun sudah memasuki musim kemarau, tapi tetapi di awal bulan Juni masih turun hujan, sehingga tidak bisa berproduksi secara maksimal.
“Semoga saja pada bulan Agustus sampai November belum turun hujan, sehingga produktivitas garam nanti semakin meningkat," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi, Bupati Pamekasan Targetkan Semua Desa Miliki Wamira Mart pada Tahun 2022
Menurutnya, peningkatan hasil produksi garam di Kabupaten Pamekasan bisa dilihat sesudah bulan Agustus. "Nanti kita bisa kita lihat peningkatannya sesudah bulan agustus," paparnya
Ia juga menjelaskan, pada tahun 2017 kemarin memasuki musim kemarau basah, sehingga produktivitas garam di Pamekasan hanya sekitar 60-80 ton per hektare dan itu merata di seluruh Jawa Timur.
"Mudah-mudahan tahun ini kemarau bisa 4-5 bulan sehingga produksi garam bisa sama dengan tahun 2015-2016 yang bisa mencapai antara 93-120 ton per hektare," pungkasnya. (err/ian)
Baca Juga: Sepakat Naikkan Harga Cetak Banner, Pengusaha Digital Printing Madura Bentuk Asosiasi "DPRIMA"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News