PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Akhir-akhir ini sering ramai di media massa bahwa kasus kekerasan terhadap anak kian meningkat, khususnya kasus pelecehan seksual.
Dengan itu Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan menggelar penyuluhan ke sekolah-sekolah untuk memberikan wejangan kepada anak didik di Pasuruan. Giliran penyuluhan ini diadakan di Madrasah Aliyah Yayasan Siti Fatimah Nogosari, Pandaan, Pasuruan.
Baca Juga: Tahap I, Dinsos Berencana Bagikan 1.000 Paket Sembako di Awal Ramadhan
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Mahmuda Nur Qomariya. Dia menjelaskan, kedatangannya di Yayasan Panti Asuhan tersebut dalam rangka kegiatan Sakti Peksos Satuan Bakti Pekerja Sosial yang diprogramkan langsung oleh Kementerian Sosial satu tahun sekali.
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan penyuluhan terhadap anak didik, supaya mampu mengendalikan dirinya dan antisipasi terhadap kasus kekerasan anak.
Nur, sapaan akrab Kabid tersebut memaparkan, ada tiga faktor yang mendukung kebaikan pendidikan anak tersebut. Antaranya faktor keluarga, lingkungan, dan Guru. Dia berharap supaya wali murid dan guru untuk selalu koordinasi tentang kondisi perkembangan pendidikan anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Baca Juga: Kepala Dinsos Kota Pasuruan yang jadi WIL Kadishub Bojonegoro?
Nur mengungkapkan, kasus kekerasan terhadap anak disebabkan oleh pergaulan tanpa batas. Artinya, anak ikut-ikutan temannya berbuat negatif, orang tua tidak membatasi anak pegang HP, dan orang tua juga kebiasaan memfasilitasi sepeda motor kepada anak yang masih belum cukup umur. Hal demikian tersebut merupakan dampak dari timbulnya kasus kekerasan anak.
"Karena menurut dia adanya pembegalan, adanya kasus asusila dan adanya sikap trauma terhadap anak disebabkan tiga aspek tersebut," jelasnya.
Maka dari itu dia berharap kepada wali murid untuk membiasakan antar jemput anak saat berangkat maupun pulang sekolah. Menurut Nur, disamping menjaga keselamatan, anak juga merasa ada perhatian dari orang tuanya.
Baca Juga: Tahun 2018, Anak Yatim dan Kaum Duafa Kota Pasuruan Bakal Dapat Bantuan Dua kali
Sementara Tri Hariyono selaku pimpinan yayasan tersebut berpendapat, untuk mencegah siswanya supaya tidak menjadi korban kasus kekerasan anak, dirinya rajin memberikan pengawasan secara inten. Disamping itu juga, untuk melampiaskan kejenuhan siswanya ia juga sering mengadakan tour, menyediakan lapangan bola, menyediakan komputer, tetapi ada waktunya sendiri.
Dia juga mengimbau kepada wali murid bahwa di sekolahnya tersebut sudah gratis.
"Istilah uang gedung, daftar ulang dan biaya infaq lainnya sudah tidak ada, kecuali SPP bulanan 40 ribu dan itu hanya kepada warga sekitar. Untuk yang domisili di pondok, semuanya gratis," tuturnya.
Baca Juga: Dinsos Pasuruan Intensif Lakukan Pembinaan pada PMKS
Harapannya supaya siswanya fokus belajar dan pandai bersosial, memilih teman yang baik. Sebab mulai dari makan, seragam, uang saku semuanya sudah ditanggung yayasan.
"Kalau para siswanya tidak memanfaatkan kesempatan itu, maka mereka akan ketinggalan zaman," pungkasnya. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News