Didemo Ribuan Warga Rejoso, Pelaksana Tol Paspro Janji Penuhi Tuntutan

Didemo Ribuan Warga Rejoso, Pelaksana Tol Paspro Janji Penuhi Tuntutan

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Setelah ribuan warga Rejoso mendatangi kantor DPRD, akhirnya pihak pelaksana pembangunan proyek Tol Pasuruan-Probolinggo bersedia memenuhi kebutuhan warga. Namun, pihak Tol akan melaporkan juga kepada atasannya di Jakarta mengenai tututan mereka.

Perwakilan dari Jasa Marga Provinsi Mulyono mengatakan, pihaknya siap memenuhi kebutuhan warga.

"Kalau warga menginginkan seperti itu ya sudah, kami siap menanggung. Cuma saya butuh data konkret untuk bahan laporannya," kata dia saat mediasi dengan warga, Anggota Dewan, dan Forkopimda Kab. Pasuruan.

Adapun tuntutan warga tersebut di antaranya, harus ada overpass atau jalur di bawah Tol. Kemudian, sungai yang rawan banjir itu segera diperbaiki. Begitu juga dengan kondisi rumah warga sekitar yang rusak akibat getaran proyek, juga segera diperbaiki.

"Kalau dalam tempo tiga hari belum ada hasil, maka warga Rejoso akan adakan demo besar-besaran," tegas Hudan Dardiri sebagai Korlap warga.

Dalam diskusi tersebut sempat terjadi ketegangan antara Anggota DPR dengan pihak jasa marga. Dianggap dari pihak jasa marga kurang serius memerhatikan keluhan warga.

Dari pantauan BANGSAONLINE.com, Mulyono terlalu mengentengkan negosiasi dengan warga. Dia mengatakan, jembatan layang itu cuman 150 meter panjangnya, tidak terlalu jauh.

Hudan menjelaskan bahwa gambaran jembatan layang yang difasilitasi tersebut, dampaknya merugikan keselamatan warga. Karena menurutnya, posisi yang sepi akan dijadikan ajang pembegalan atau perampokan.

"Di sekitar rute lokasi jembatan layang tersebut, sering kejadian pemerkosaan, perampokan, pengeroyokan dan tidak kejahatan lainnya," jelas Hudan.

"Bukan kenyamanan yang didapat oleh warga, melainkan keresahan yang berkepanjangan hingga yaumil qiyamah," pungkas Hudan.

Rapat tersebut langsung dipimpin oleh H. Rusdi Sutejo selaku Ketua Komisi III yang membidangi soal pembangunan tersebut. Rusdi mendukung aspirasi warga, bahwa hasil rapat tersebut harus dikawal bersama. Khawatir perjanjian ini gagal upaya.

"Jika hasil rapat ini tidak membuahkan hasil, maka kami bersama perwakilan Warga Rejoso, siap menyampaikan aspirasi kepada presiden " tegas Ketua Komisi III, asal fraksi Gerindra tersebut. (afa/ian)