PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kerap terjadi kecelakaan menimpa warga yang melintasi jalan menurun di jembatan layang (over pass) jalan tol nasional, sebagai jembatan penghubung Desa Sadengrejo - Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, tak sedikit warga yang melintas mengendarai sepeda ontel tanpa rem, karena memang untuk kebutuhan ke sawah.
Karena kecepatan tinggi, dan harus membelok, warga pengguna sepeda ontel banyak yang menabrak pagar balai desa, menabrak sepeda lain, dan masuk selokan pembuangan.
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Sita Belasan Motor Bodong, Dua Pria Diamankan
Warga dari desa Sadengrejo dan Kawisrejo akan mengancam blokade jalan tol nasional pada sesi lll Pasuruan - Grati (Pasgra) bilamana pihak pelaksana tol tidak menepati janjinya untuk mewujudkan jalan underpass atau jalan lorong bawah tol.
"Warga hanya menagih janji sesuai kesepakatan yang dibuat bersama dengan pihak pelaksanan tol sebelumnya, dalam hal ini PT PP Persero. Terus masalah gambar atau desain bypass yang disampaikan pihak pelaksana, dulunya kan melingkar tapi faktanya kok langsung lurus kayak gini,?" tanya Kades Sadengrejo Abdul Kodar dalam rembuk warga bersama Kades lainnya saat di kantor balai desanya Selasa (9/1) siang.
Kodar juga menyampaikan, bahwa dalam beberapa hari mendatang pihaknya akan melakukan musyawarah lagi untuk meminta penjelasan dari pihak pelaksana. "Hari Kamis besok kita akan akan musyawarahkan lagi dan kita menagih janji yang sudah menjadi kesepakatan bersama, dan apabila belum juga ada jawaban dan kepastian, warga akan turun dan memblokade jalan tol," Imbuhnya.
Baca Juga: Inalillahi! Rombongan Band Debu Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo, Dua Orang Tewas
Sementara pantauan BANGSAONLINE.com, terlihat salah satu warga pengguna sepeda ontel memilih menuntun sepedanya. "Ya harus bagaimana lagi, kalau tidak saya tuntun, takutnya jatuh dan menabrak karena kondisi kemiringan jalan cukup curam. Yang lebih kasihan lagi pada anak anak siswa sekolah, nggak tega lihat mereka harus jalan sambil menuntun kendaraan sepedanya dengan jarak tempuh yang jauh dan menanjak," Kata Marudin (55) warga dusun Raket, desa Kawisrejo yang setiap harinya melintasi jalan bypass tersebut.
(Warga korban kecelakaan yang nyebur selokan)
Baca Juga: Rombongan Pussenarhanud Kodiklatad Ikut Bantu Korban Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo
Terhitung hingga sampai saat ini sudah kurang lebih ada 10 warga yang jatuh. ”Ada yang langsung nabrak pagar, ada yang masuk ke dalam saluran dan ada yang nabrak warga pas lagi jalan," kata satu perangkat Desa Sadengrejo.
Berdasarkan pada berita acara yang disepakati dan disetujui bersama dalam musyawarah desa pada Senin, 5 November 2018, ada 3 poin permintaan warga yang sudah masuk dalam berita acara, di antaranya yaitu pembuatan jalan terowongan atau underpass, sungai diluruskan, dan box culvet untuk saluran air diperdalam.
Dalam acara musyawarah warga dengan pihak pelaksana dalam hal ini PT PP Persero, selain dihadiri pihak Camat Rejoso, Pemerintah Desa, dan tokoh masyarakat, acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Ervan selaku perwakilan PT PP dan Mulyono dari pihak Jasa Marga Gempol serta Ketua Komisi C beserta anggota DPRD Kabupaten Pasuruan lain, yaitu M Rusdi Sutejo, Eko Soyono, Samsul Hidayat, A Sholeh, Laily Qomari dan Abu Bakar. (afa/ros)
Baca Juga: Antisipasi Macet Jelang Libur Nataru, Exit Tol Leces Probolinggo Bakal Ditutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News