PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Alat berat yang dipakai untuk kegiatan normalisasi jaringan irigasi di Kabupaten Pasuruan Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang sebagian besar sudah berumur tua. Hal ini secara langsung berdampak kurang maksimalnya kinerja alat tersebut, hingga membuat program pengerukan sungai terhambat karena alat sering rusak saat dipergunakan.
Kondisi tersebut diakui oleh Kepala Dinas PU Sumberdaya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasangka. Ia mengungkapkan alat berat yang dimiliki dinasnya untuk normalisasi memang sering rusak karena sudah berumur. Meski begitu, ia menjamin kegiatan normalisasi tetap bisa rampung sesuai target.
Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan
Adapun titik sungai atau jaringan irigasi yang sudah dinormalisasi sekitar 73 titik. "Kalau total keseluruhan yang akan dinormalisasi ada 81 jaringan irigasi yang tersebar di wilayah Pasuiruan. Untuk sisa titik lokasi yang dinormalisasi masih dalam proses kegiatan normalisasi," papar Hanung.
Selain kendala alat berat yang sudah uzur, Hanung juga mengungkapkan kendala lain dalam program normalisasi, yakni medan yang berat. Hal ini membuat kendaraan berat sulit masuk karena jalan menuju lokasi kegiatan sempit, serta banyak bangunan di sepadan sungai.
"Sampah-sampah juga kerap menghiasi lumpur sungai, sehingga menyulitkan alat berat untuk lewat dan melakukan pengerukan," paparnya.
Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan
Saat ini ada tiga alat berat yang dimiliki dinas untuk kegiatan normalisasi. Ketiga alat tersebut dioperasikan semuanya, termasuk menggunakan tenaga manual/manusia. Pihaknya mengancang-ancang, proses normalisasi tersebut bisa dirampungkan akhir November. (bib/par/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News