SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - PT Santos Jaya Abadi mengajak ribuan karyawannya untuk peduli terhadap korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Donggala dan Sigi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Perhatian itu terutama untuk korban anak-anak yang perlu penanganan khusus dalam mengembalikan psikologinya. Karena itu, pihak manajemen pabrik produksi kopi merk Kapal Api itu mengajak para karyawannya untuk menyumbang boneka yang diperuntukkan anak-anak korban gempa dan tsunami di Sulteng tersebut.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Bangunan SD di Donggala untuk Korban Gempa dan Tsunami 2018
Direktur PT Santos Jaya Abadi Paulus Imanuel Nugroho mengatakan, untuk sumbangan yang akan diberikan ke anak-anak korban gempa dan tsunami adalah boneka.
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan studi, salah satu cara untuk mengobati luka dalam psikologi anak-anak adalah dengan Therapy Boneka (Stuffed Animal Therapy).
"Anak-anak butuh pemulihan psikologi yang dialaminya. Mereka banyak yang trauma menghadapi musibah alam tersebut," katanya Selasa (13/11).
Baca Juga: Kisah Pemuda Pacitan Selama Empat Bulan di Pasigala, Berhasil Mendirikan 235 Rumah Panggung
"Rasa kekecewaan dan luka hati selalu datang dalam kehidupan setiap manusia di segala usia. apalagi dalam menghadapi atau melihat kejadian gempa dan tsunami seperti yang terjadi di Sulteng. Luka hati dalam usia anak-anak yang membusuk, dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak sempurna di beberapa aspek kehidupan sosial. Kondisi psikologi anak-anak harus dikembalikan sampai pulih," tutur Paulus.
Kenapa boneka? Ia menjelaskan, alasannya boneka dapat mengobati luka dalam hati anak-anak. Terutama boneka yang tekstur halus dan empuk. Karena bisa memberikan rasa nyaman bagi pemiliknya.
"Anak-anak lebih memilih boneka dibanding mainan yang 'keras'. Dari rasa nyaman inilah proses pengobatan dapat dimulai dengan membiarkan pasien merawat bonekanya dengan cara sebagaimana mereka mau dirawat."
Baca Juga: Komisi E Dukung Pendidikan Kebencanaan Masuk Kurikulum
"Dengan boneka itu, secara tidak langsung memasukkan afirmasi ke alam bawah sadar mereka tentang bagaimana mereka semestinya diperlakukan. Setelah alam bawah sadarnya terbiasa dengan afirmasi tersebut, mereka akan mulai melihat kesempatan untuk dapat merawat dirinya seperti ia merawat boneka tersebut," jlentreh Paulus.
Selain itu, boneka-boneka tersebut juga dapat dibawa ke mana pun, yang melambangkan bahwa selalu ada yang akan bersamanya di keadaan apapun.
"Afirmasi-afirmasi ini akan masuk ke dalam alam bawah sadar dan menyembuhkan luka dalam seorang anak secara berkelanjutan. Sehingga boneka dapat dijadikan alternatif yng effektif untuk sarana pengobatan luka hati," jelasnya.
Baca Juga: Presiden Turut Berduka untuk Korban Bencana Tsunami di Selat Sunda
Dalam berencana mengirim boneka ke anak-anak korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Paulus mengakui sudah mengumpulkan dan mengirim sebanyak sekitar 350 boneka. Boneka itu belum dari karyawan, melainkan dari pihak PT Santos Jaya Abadi dan lainnya.
"Setelah pengiriman pertama, pihaknya akan melibatkan karyawan dalam pengumpulan sumbangan boneka berikutnya ke korban gempa dan tsunami di Sulteng. Target nanti akan kirim satu kontainer full," janji Paulus.
Dalam penanganan sumbangan boneka untuk anak-anak di seluruh pelosok dan perkotaan di Palu, Donggala dan Sigi, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Tadulako Palu.
Baca Juga: Peringati HSN, Siswa SDI Aulia Prambon Sholat Ghaib dan Galang Dana
"Kita berharap selain pembagiannya rata, anak-anak korban harus terus diberikan pendampingan dan perhatian dala segi sisi sosialnya agar mereka tidak terus dilanda trauma maupun kekhawatiran lainnya," pungkas Paulus. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News