PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Meski realisasi pendapatan dari sektor wisata di Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan dari target yang ditetapkan, namun angkanya tidak terlalu besar yakni sebesar Rp 100 juta. Kenaikan tersebut diperoleh dari retribusi tempat wisata Banyubiru dan Ranu Grati serta kawasan wisata Bromo tengger.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agung Maryono usai rapat kerja dengan komisi III DPRD mengatakan bahwa target retribusi pada 2018 diproyeksikan bisa tembus sebesar Rp 700 juta. Perolehan PAD tersebut didapat dari beberapa wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Pasuruan.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Di antaranya Banyubiru dan Ranu Grati. Perolehan PAD dari retribusi wisata itu, termasuk juga dari kawasan wisata Bromo-Tengger. “Hingga bulan ini, capaian terealisasi sementara sudah 96 persen,” jelasnya.
Pada tahun 2019 nanti, masih kata Agung, target tersebut akan dinaikkan Rp 100 juta. Sehingga, tahun depan, perolehan PAD dari sektor retribusi wisata mencapai Rp 800 juta.
Kenaikan itu memang tidak terlampau signifikan. Pasalnya, potensi wisata yang bisa mendulang PAD untuk Kabupaten Pasuruan, baru tiga sektor tersebut.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Minimnya targat kenaikan PAD dari sektor wisata menjadi perhatian legislatif. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan, salah satunya adalah Nik Sugiarti. Politisi Golkar ini menilai Dinas terkait harus lebih inovatif melakukan terobosan dan banyak inovasi utamanya optimalisasi potensi wisata yang di miliki daerah, tujuannya adalah untuk mendongkrang PAD. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News