LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 6 ekor sapi milik warga Dusun Banyuawet Desa Soko Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan, tiba-tiba roboh dan kejang karena diduga keracunan rumput.
"Penyebabnya mungkin keracunan. Sebab terjadi setelah sapi diberi makan rumput yang baru saja diambil dari galengan (pembatas sawah-red) yang sebelumnya disemprot pembasmi hama," kata Imam, salah satu warga setempat, Senin (7/1).
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Menurut Imam, usai makan rumput, sapi terlihat lemas. Bahkan ada salah satu sapi yang kemudian roboh dan tak mampu berdiri kembali. "Lalu mengeluarkan air liur dan kejang-kejang," katanya.
Tak lama berselang, sapi itu mati. "Lalu sapi yang lain juga mengalami gejala yang sama, roboh, kejang dan mengeluarkan air liur dan selanjutnya mati," tambah Imam.
Imam mengaku tidak tahu pasti kenapa sapi milik ayahnya tiba-tiba mati. Namun dia menduga sapi itu keracunan makanan. "Mungkin dari rumputnya yang mengandung racun. Sebelumnya memang tidak diberi makan rumput kayak gini," ujarnya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Lamongan Ir. Sukriyah, MM ketika dikonfirmasi menduga penyebab kematian sapi milik peternak di wilayah Kecamatan Tikung karena keracunan.
"Hasil survei dugaan sementara penyebab karena keracunan pakan dan Anthrax, karena faktor penyebab kematian hewan ternak itu dua hal tersebut. Tapi, di Lamongan bebas Anthrax," ujar Sukriyah didampingi Kabid Keswan, dr Puji Hermawan.
Ditegaskan Sukriyah sapi-sapi tersebut tidak mati dalam waktu yang bersamaan, melainkan bergiliran. Sehingga butuh penelitian terlebih dahulu untuk mengungkap penyebab kematianya. "Kita masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian sapi secara mendadak tersebut," ujarnya
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Ditambahkanya, dalam tempo Desember 2018 sampai detik ini ada sekitar 9 ekor sapi yang mati di wilayah yang sama. "Selama hampir dua bulan ini ada 9 ekor yang meninggal," pungkasnya. (qom/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News