Bedah Buku Islam Nusantara, Bupati Tuban: Ini Sistem Islam yang Paling Pas di Indonesia

Bedah Buku Islam Nusantara, Bupati Tuban: Ini Sistem Islam yang Paling Pas di Indonesia Bupati Tuban H. Fathul Huda membuka langsung bedah buku Islam Nusantara dalam peringatan Harlah Madrasah Aliyah (MA) Manbail Futu ke-39.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - H. Fathul Huda membuka langsung bedah buku Islam Nusantara dalam peringatan Harlah Madrasah Aliyah (MA) Manbail Futu ke-39 di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (10/1).

Menurut Fathul Huda, Islam Nusantara merupakan sistem yang sangat pas untuk diterapkan di Indonesia. "Namun, subtansinya masih banyak yang belum paham sehingga perlu duduk bersama dan mendiskusikan secara mendalam supaya memperoleh pemahaman yang tepat," ujar Bupati usai membuka acara bedah buku tersebut.

Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024

Ia menjelakan bahwa Islam Nusantara cocok diterapkan di Indonesia karena sistem dakwahnya tidak menghilangkan budaya yang telah ada di masyarakat.

"Yang lain, saat ada budaya masyarakat yang menyimpang dengan agama, maka akan dihapus sehingga mengalami benturan yang luar biasa di kalangan masyarakat. Namun Islam Nusantara ini tetap merangkul kebudayaan, budaya akan tetap, namun bernuansa i," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MA Manbail Futu, M. Arifuddin menjelaskan tujuan digelarnya bedah buku tersebut, supaya masyarakat dan warga nahdliyyin benar-benar paham makna Islam Busantara. 

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

"Islam itu banyak, ada radikal dan liberal, tapi NU mencoba membuat desain istilah nusantara untuk dapat diterapkan di negara ini yang multikultural," katanya.

"Islam Nusantara ini untuk membentengi para santri agar tidak mudah terpengaruh dengan aliran-aliran radikal maupul liberal. Semoga mereka paham betul dan bisa mengaplikasikan Islam nusantara ini ke dalam kehidupan sehari-hari dan mampu menyampaikan kepada masyarakat saat sudah tamat sekolah," imbuhnya.

Sebatas diketahui, selain untuk pertama kalinya dilakukan, bedah buku ini juga menggandeng Pengurus Wilayah Lembaga Batsul Masail Nahdlatul Ulama (PW LBM NU) Jawa Timur, serta diikuti sebanyak 350 peserta dari akademisi, Pengurus NU Tuban, para siswa, dengan narasumber KH. Mujab Masyhudi, Ustad Muntaha dan KH. Najib Buchory. (gun/ian)

Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'H Muhammad Faiz Abdul Rozzaq, Penulis Kaligrafi Kiswah Ka'bah Asal Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO