SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sejak awal tahun 2019, aktivitas pemilu di Sidoarjo terus meningkat. Ini seiring semakin dekatnya jadwal pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Kampanye dialogis atau acara tatap muka dan sambang oleh calon maupun tim sukses ke masyarakat terhitung naik dua kali lipat. Jika sebelumnya hanya tiga atau empat acara dalam sehari, belakangan ini rata-rata sudah lebih dari tujuh atau delapan kegiatan setiap hari.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
"Hasil evaluasi sementara kami memang demikian, ada peningkatan. Tapi sejauh ini semua masih kondusif. Semoga tetap kondusif sampai semua tahapan pemilu selesai dan seterusnya," cetus Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho, Kamis (17/1).
Menurutnya, di semua acara itu polisi selalu melakukan pengamanan. Berdasar pemberitahuan dari pihak yang melakukan kampanye, kemudian diplot petugas pengamanan.
"Sistem pengamanannya secara terbuka dan pengamanan tertutup," terang mantan Sekpri Kapolri tersebut.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden, Polresta Sidoarjo Ungkap Kasus Judol Periode Oktober-November 2024
Dalam pengamanan ini, pihaknya juga selalu berkordinasi dengan Bawaslu. Harapannya, supaya potensi pelanggaran pemilu bisa dicegah di setiap kegiatan.
Di sisi lain, polisi juga terus bersilaturahmi ke para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak di Sidoarjo. Untuk bersama-sama menjaga proses pemilu di Kota Delta agar berjalan aman dan lancar.
"Kami juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dan terpancing dengan kabar atau berita yang belum tentu benar, kabar berbau SARA, fitnah, hoax, dan sebagainya," urai Kapolresta Zain Dwi Nugroho
Baca Juga: 1.298 Polisi Siap Amankan TPS saat Pilkada 2024 di Sidoarjo
"Diharapkan, masyarakat selalu menyaring informasi yang didapat. Jika tidak jelas kebenarannya, sebaiknya jangan ikut menyebarkan. Ketimbang jadi masalah panjang," ucapnya.
Tak hanya itu, untuk menangkal penyebaran hoax di Sidoarjo, polisi juga terus melakukan patroli siber. Mencari dan menelusuri akun-akun atau postingan di sosial media yang berbau SARA, hoax, fitnah, dan sebagainya.
"Sejauh ini belum ditemukan. Tapi jika ada, kami langsung klarifikasi. Dan jika tetap berlanjut, maka akan di-take down. Atau jika mengandung unsur pidana, bakal diproses secara hukum," pungkasnya. (cat/rev)
Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News