MADIUN, BANGSAONLINE.com – Pemerintah Kecamatan Saradan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Jumat (15/2). Camat Saradan, Setiono menjelaskan, Musrenbang dilakukan untuk menentukan pembangunan yang tepat dan diperlukan, setelah melihat berbagai opsi berdasarkan sumber daya yang tersedia.
“Musrenbang ini dilakukan untuk menentukan tindakan yang tepat dan publik harus dilibatkan dalam proses pembahasan hingga pembicaraan mengenai alokasi anggaran dan sumber dana. Musrenbang ini merupakan rangkaian dari musrenbang tingkat desa. Rencana kerja desa yang tidak bisa dianggarkan dalam DD dan ADD, maka diangkat di musrenbang kecamatan,” jelas Setiono.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Namun ia mengingatkan bahwa pembangunan yang diusulkan dalam Musrenbang tingkat kecamatan kali ini belum lah final. Pasalnya masih akan digodok pada musrenbang tingkat kabupaten.
“Kita akan berkompetisi dengan 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun di Musrenbang tingkat Kabupaten. Harapannya usulan yang sudah disampaikan dan dibahas bersama wakil dari-desa di musrenbang kecamatan ini bisa terealisasi di Tahun Anggaran 2020,” lanjut Setiono.
Dia juga menegaskan Musrenbang tingkat desa dan kecamatan tahun 2019 ini memiliki arti strategis karena forum mesinergikan dengan visi misi bupati Madiun yang baru yaitu Aman, Mandiri, Sejahtera, dan Berakhlak.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
“Pelaksanaan Musrenbang kali ini usulan harus mesinergikan visi misi bupati Madiun dan guidance-nya pun jelas. Misalnya desa sekarang untuk fisik dana ADD sudah difokuskan hanya pada jambanisasi dan RTLH, maka anggaran besar di pemberdayaan,” tegasnya.
“Artinya pemberdayaannya tidak mencari yang baru, tapi melakukan pengembangan pada embrio-embrio yang ada sudah ada. Contoh di Desa Klangon ada madu. Di sana madu luar biasa, tapi kemasannya masih menggunakan botol kecap. Ini tidak menarik, maka ini salah satu yang bisa digarap, kemasannya, Dan lebih lanjut sampai ke label halal untuk produk Madu,” pungkas Setiono. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News