Ratusan Nelayan Lamongan Disandera Warga Masalembu

SUMENEP (bangsaonline)

Ratusan nelayan asal Kota Lamongan harus berurusan dengan sejumlah warga Kepulauan Maslamebu, setelah tiga layar motor (KLM) porsen yang dipakai untuk menangkap ikan, disandera warga Kepauluan Masalembu.

Baca Juga: KN SAR 249 Permadi Basarnas Siap Beroperasi di Jatim, Gubernur Khofifah: Bisa Wujudkan Zero Victim

Ditangkapnya tiga ini, dikarenakan jaring yang digunakan ratusan nelayan ini dinilai merusak rumpon (alat penangkap ikan tradisional) milik warga setempat.

Akibatnya, sejumlah masyarakat setempat mengalami kerugian yang cukup besar hingga ratusan juta. Adapun ketiga Porsen ini yakni KLM Yuiee Yaa, KLM Sumber Makmur, danKLM Trimina Samudra.

Tokoh Masyarakat Kepualaun Masalembu Moh Albar menjelaskan, ”Tiga beroperasi di areal yang dilarang, yakni di areal bibir pantai yang banyak ditempati rumpon milik warga. Makanya kami bersama warga menangkapnya,” katanya, Rabu (1/10)

Baca Juga: Kapal dari Wuhan Diterjang Badai Pasir, Terusan Suez Macet Total

Usai ditangkap, ratusan nelayan asal Lamongan dibawa ke salah satu rumah warga setempat untuk dilakukan mediasi. Mediasi yang dilakukan sejumlah warga berjalan kurang lebih sekitar 4 jam. Setelah ada titik temu, barulah dipersilakan melaut untuk pulang.

Nelayan Lamongan harus membuat surat pernyataan jika tidak akan beroperasi lagi di perairan Kepulauan Masalembu selamanya. Selain itu, ratusan nelayan harus siap untuk mengganti kerugian yang diderita warga Masalembu. ”Karena itu sudah dipenuhi, makanya kami kami membebaskan mereka,” katanya.

Kendati demikian, lanjut Albar, jika suatu hari nanti ratusan nelayan masih mokong dan berulah kembali. Maka, dirinya bersama warga setempat tidak akan segan untuk memberikan sanksi yang lebih parah lagi. ”Ya kalau masih beroperasi lagi, jangan salahkan kami kalau sampai berbuat anarkis terhadap tiga itu,” ancamnya.

Baca Juga: Trestle Pelabuhan Holcim Putus Dihantam Kapal Tongkang, Ini Penjelasan Perusahaan

Sementara Kabid pengawasan Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Sumenep Nurahman membenarkan adanya peristiwa ini. ”Benar itu, dan pada saat kejadian, kami langsung turun ke sana (ke pulau masalembu). Alhamdulillah bisa diselesaikan secara kekeluaragaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO