TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mencegah adanya permusuhan dan saling hujat yang dilakukan kedua kubu pendukung Capres-Cawapres, LP3M Stitma Tuban menggelar bedah buku berjudul "Fikih Kebangsaan" di aula kampus setempat, Sabtu (23/2).
Ketua Stitma Tuban, Akhmad Zaini, sebagai narasumber mengatakan, buku Fikih Kebangsaan sangat tepat guna menyikapi isu-isu kebangsaan yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akhir-akhir ini yang semakin memanas menjelang Pemilu 2019.
Baca Juga: Melalui ICONEST, Unirow Tuban Terus Kuatkan Pendidikan, Sains, Teknologi, hingga Digitalisasi
"Atmosfer keilmuwan harus digalakan kembali di kampus. Apalagi buku ini cukup menarik dibahas dan didiskusikan dalam event politik hari ini," kata Zaini.
Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Stitma yang telah menggelar bedah buku tersebut tema “Merajut Kebersamaan di Tengah Kebhinekaan”.
"Saya sangat senang, hal seperti ini bisa terus dilakukan. Adanya perbedaan pilihan tidaklah menjadikan perpecahan dalam persaudaraan anak bangsa. Perbedaaan dalam sebuah pilihan merupakan hal yang wajar. Yang sangat disesalkan adalah hilangnya kedewasaan dalam menyikapi perbedaan itu," urainya.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-22, Unirow Terus Tingkatkan Kualitas SDM Songsong Indonesia Emas
Sementara itu, Ketua LP3M Stitma, Jamal Ghofir dalam sambutannya mengatakan, bedah buku, seminar, dan kegiatan lainnya akan rutin dilakukan untuk menunjang aktivitas mahasiswa. Sebab menurutnya, mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan diskusi dalam kelas serta mendapatkan penilaian makalah saja.
"Kalau dulu yang datang hanya 10-15 peserta, dan pada formulasi baru ini banyak yang bisa diambil manafaatnya bagi mahasiswa untuk mengikuti forum seminar," ujar Jamal.
Diketahui, bedah buku ini menghadirkan penulisnya langsung Ahmad Muntaha, sekaligus sebagai Sekretaris LBM PWNU Jatim, Misbahul Munir, M.Pd (Dosen Stitma), serta Yudi Ariyanto, M.HI (Dosen Stitma) selaku moderator. Sedangkan pesertanya dari berbagai kalangan baik mahasiswa Stitma maupun perguruan tinggi di Tuban, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). (wan/rev)
Baca Juga: Dosen Sosiologi UTM Bedah Buku Potret Perjuangan Ulama Bassra Madura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News