Kecamatan Kabat Banyuwangi Siap Bedah 107 RTLH

Kecamatan Kabat Banyuwangi Siap Bedah 107 RTLH Camat Kabat Drs. Susanto Wibowo, MM.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Ternyata, masih banyak warga pra sejahtera yang memiliki rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Terbukti, ada 107 rumah yang masuk dalam perencanaan program bedah rumah yang memakai alokasi anggaran Dana Desa (DD) 2019.

Saat dikonfirmasi di kantornya terkait perencanaan bedah rumah tersebut, Camat Kabat Drs. Susanto Wibowo, MM mengatakan bedah rumah tersebut untuk pemerataan kesejahteraan dan mengentas kemiskinan di wilayahnya. 

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

"Memang di wilayah kami masih ada 107 rumah dari 14 desa yang kami rencanakan untuk di bedah melalui anggaran Dana Desa. Masing-masing desa melaporkan perencanaannya bedah rumah tahun 2019 dengan verifikasi seperti Desa Gombolirang dan Desa Macan Putih mengajukan 8 rumah dan Desa Bunder 9 rumah," jelas Susanto. 

Sedangkan Desa Kalirejo, Desa Bareng, Desa Tambong, dan Desa Kedayunan masing-masing mengajukan 6 rumah dan Desa Pakis Taji 3 rumah. Selain itu, Desa Kabat dan Desa Dadapan juga mengajukan 4 rumah. Untuk Desa Benelan Lor 5 rumah dan Desa Pondok Nongko 7 rumah.

"Dari verifikasi itu paling banyak mengajukan bedah rumah tidak layak huni adalah Desa Pendarungan 15 rumah dan Desa Laban Asem 20 rumah," tambahnya. 

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

Dari total jumlah semuanya, dipastikan rumah yang akan dibedah yang sudah dilaporkan ke pihaknya adalah rumah tidak layak huni dari keluarga pra sejahtera yang ada di wilayahnya. 

"Kategori rumah memang sudah layak harus dibedah. Untuk pembangunannya kami serahkan pada tiap tiap desa, apakah pembangunannya dimasukan di tahap anggaran pertama ataupun ke tahap kedua itu yang tahu pihak desa yang bisa menentukan jadwal waktunya," katanya.

Pihaknya juga meminta kepada desa untuk tahap pertama yang mau dibedah diutamakan rumah yang paling parah dulu. Model desain rumah ia serahkan ke desa. Susanto juga menegaskan kepada pihak desa model rumah yang akan dibedah nantinya wajib ada kamar mandi dan jambannya (WC).

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

"Seandainy masih ada rumah yang sudah tidak layak huni (parah) yang belum masuk di perencanaan tahun 2019 maka rumah ini akan kami ajukan ke program bedah rumah dari baznas, agar bisa cepat teratasi," pungkasnya. (gda/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO