SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan kesiagaan dan kemampuan personel yang terlibat, Polresta Sidoarjo menggelar simulasi Sispamkota Pilpres dan Pileg 2019 di Jalan Sultang Agung Sidoarjo, Rabu (13/3).
Simulasi ini menampilkan lima tahapan peragaan, yang pertama distribusi logistik surat suara. Tahapan kedua, kampanye terbuka salah satu paslon.
Baca Juga: Beraksi 2 Kali, Pelaku Curanmor Asal Kediri Dibekuk
Tahapan ketiga masa tenang. Dalam masa tenang, dilakukan patroli skala besar dengan personel gabungan dari TNI, Dishub, Satpol PP dan Linmas, bersama Bawaslu menertibkan APK.
Tahapan keempat adalah pemungutan suara. Tahapan kelima melakukan perhitungan surat suara. Skenario keributan dimulai ketika perhitungan surat suara. Digambarkan massa pendukung salah satu calon presiden merasa tidak puas dengan kinerja salah satu TPS. Mereka menduga ada kecurangan kemudian berunjuk rasa dan meminta pungutan suara diulang.
Ratusan massa awalnya hanya berorasi menuntut pilpres dan pileg diulang yang dipimpin oleh korlap aksi. Kemudian aksi mereka tidak berjalan kondusif, sehingga mereka melempari petugas yang mengamankan lokasi. Bentrok antara massa dan petugas pun terjadi.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden, Polresta Sidoarjo Ungkap Kasus Judol Periode Oktober-November 2024
Selanjutnya, puluhan Polisi dari satuan Brimob Polda Jatim mencoba menghadang aksi massa yang mulai beringas. Bahkan massa sempat membakar ban bekas di depan putugas polisi tersebut.
Polisi sempat memberikan peringatan agar massa yang anarkis membubarkan diri. Namun massa malah melempari batu ke polisi. Akhirnya polisi bertindak tegas dengan berusaha memukul mundur, dengan cara tembakan gas dan water cannon.
Baca Juga: 1.298 Polisi Siap Amankan TPS saat Pilkada 2024 di Sidoarjo
Dalam adegan rusuh tersebut, diceritakan beberapa orang yang dianggap provokator ditangkap oleh petugas. Dan ada beberapa petugas yang mengalami luka karena lemparan batu, dengan sigap petugas medis langsung memberikan pertolongan.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, gelar pelaksanaan Sipamkota ini melibatkan 700 personel gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP, Dishub dan Linmas. Selain itu simulasi Sispamkota ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para personel menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang akan di gelar di bulan April mendatang.
"Simulasi ini sangat penting dilaksanakan, agar para personel yang terlibat dalam pengamanan dapat memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing," kata Zain kepada wartawan usai simulasi, Rabu (13/3).
Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024
Lebih lanjut Zain menjelaskan, bilamana ada hal-hal yang tidak diinginkan selama jalannya pesta demokrasi, personel sudah siap menghadapi. Selain itu simulasi ini akan memberikan penambahan pengetahuan teknis dan pengetahuan tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila mana terjadi gangguan kamtibmas.
"Simulasi itu sangat penting sewaktu-waktu ada kejadian personel siap untuk mengamankan," pungkas Zain. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News