TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati hari ginjal sedunia yang jatuh pada Minggu kedua di bulan Maret ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Trenggalek menggelar talk show di pendopo Kabupaten Trenggalek, Kamis (14/3).
Tema yang diangkat dalam talk show kali ini adalah edukasi pola hidup sehat untuk menghindari penyakit gagal ginjal.
Baca Juga: Ini Hasil Rakor Komisi IV DPRD Trenggalek dengan OPD Terkait
Direktur RSUD Trenggalek dr. Saeroni M.M.R.S dalam sambutannya menyampaikan, bahwa penyakit ginjal merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Di perkirakan ada 800 juta orang di dunia memiliki penyakit ginjal karena berbagai sebab.
Dipaparkan oleh Saeroni, penyakit ginjal kronis menyebabkan 2,4 juta kematian per tahun dan menduduki urutan ke-6 penyakit mematikan di Dunia. Ia menyampaikan, bahwa kesehatan ginjal belum begitu diperhatikan oleh masyarakat, sehingga beban penyakit ginjal meningkat di seluruh dunia.
"Jadi kalau sudah gagal ginjal kronis, kemudian sudah sampai cuci darah, itu bebannya sangat berat sekali. Itu satu kali cuci darah biayanya 800 ribu," jelasnya.
Baca Juga: Bupati Arifin Sidak Progres Pembangunan RS Darurat Covid-19 di RSUD dr. Soedomo
Menurutnya jika yang terkena penyakit gagal ginjal masyarakat miskin tentu sangat memberatkan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, pihak RSUD ingin berbagi wawasan tentang pencegahan, penyebab, dan penanganan penyakit ginjal pada masyarakat.
Dalam acara talk show ini dihadirkan juga narasumber dari RSUD Trenggalek, yakni dr. Agus Dahana Sp.PD, FINASIM yang menjabat sebagai Kepala Instalasi Hemodialisis.
Dalam paparannya tentang penyakit ginjal, dr. Agus Dahana menyampaikan bahwa di Trenggalek ini ada mitos, yakni minum banyak itu sangat bagus. Semua orang banyak yang mengatakan seperti itu, namun faktanya ia pernah mendapati beberapa pasien yang ginjalnya rusak akibat banyak minum. Hal itu, katanya, karena ginjal itu memiliki kapasitas untuk memfilterisasi air.
Baca Juga: Angka Pasien Covid-19 di Trenggalek Tembus 1.000 Lebih, Biaya Perawatan Per Pasien 15-50 Juta Rupiah
(dr. Agus Dahana Sp.PD FINASIM, Kepala Instalasi Hemodialisis)
"Jadi tidak semua air yang masuk itu dikeluarkan lewat keringat, tapi juga lewat ginjal. Prinsipnya kalau kita minum melebihi takaran yang dibutuhkan, maka ginjal akan rusak. Bila pagi kita minum satu liter, siang satu liter, dan malam satu liter, berarti 3 liter dalam sehari, maka tunggu saja dalam 1-2 tahun ginjal anda pasti akan rusak," tandasnya.
Baca Juga: Masyarakat Tak Perlu Takut, Begini Alur Pengobatan Pasien RSUD Trenggalek di Masa Pandemi
Ketika seseorang itu mengonsumsi air dalam jumlah banyak, maka bisa dipastikan yang bersangkutan kerap buang air kecil. Sementara normalnya buang air kecil dalam satu hari adalah 4 sampai 10 kali.
dr. Agus Dahana juga memaparkan berbagai hal penyebab timbulnya penyakit ginjal, di antaranya diabetes melitus, tekanan darah tidak terkontrol, merokok, tidak minum saat haus, minum obat pereda nyeri setiap hari, banyak minum suplemen energi, obesitas, banyak mengkonsumsi snack kemasan, banyak minum jamu kemasan sembarangan.
Ia lantas menjelaskan lebih jauh tentang berbagai penyebab penyakit ginjal tersebut, salah satunya ia mengatakan tentang seseorang yang terdiagnosa hipertensi dan diabetes. Untuk mengobati kedua penyakit ini tidak harus obat yang bagus, tapi diperlukan obat yang rutin. Hipertensi dan Diabetes merupakan penyebab utama seseorang terkena gagal ginjal.
Baca Juga: Disebut Terkesan Covid-kan Pasien, Begini Tanggapan Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek
"Tuntutlah dokter yang menangani anda untuk menurunkan tensi di bawah 140 untuk hipertensi dan 200 untuk Diabetes. Jadi ketika anda mengonsumsi obat dalam keadaan tensi seperti itu, dalam seratus tahun ginjal anda akan aman. Namun ketika anda mengonsumsi obat dengan tensi keduanya lebih dari 140 dan 200, maka bisa diprediksi dalam lima tahun ginjal anda akan rusak," terangnya.
Kenaikan kreatinin (produk hasil hidrolisis pada fosfokreatina yang terjadi di otot, yang terjadi dengan ritme yang cukup konstan) juga tergantung dari kondisi metabolik, kondisi organ tubuh, di mana seseorang semakin tua, kondisi ginjal juga semakin menurun. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News