Petugas sedang melaksanakan pengerjaan switchover untuk double track.
NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Kamis (14/3) pagi tadi telah dilaksanakan switchover di stasiun Nganjuk, Sukomoro, dan Baron, untuk pengoperasionalan jalur ganda dari Stasiun Baron sampai dengan Nganjuk.
Ixfan Hendriwintoko, Manajer Humas Daop 7 Madiun menjelaskan bahwa pekerjaan switchover telah dilaksanakan tadi pagi mulai pukul 06.50 WIB. Hal ini mengakibatkan sejumlah KA sedikit mengalami keterlambatan dari jadwal sebelumnya. Keterlambatan dikarenakan terkait persiapan dari tim satker yang ada kendala. Namun, ia memastikan selama proses pengerjaan switchover berjalan cukup aman.
Pekerjaan switchover dilakukan serentak di tiga stasiun yaitu, Nganjuk, Sukomoro, dan Baron. Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah, pemutusan beberapa jalur dan penutupan jalur lama, penyambungan rel lama ke jalur baru, pengisian batu balas ke jalur yang baru disambung, serta peginstalan kelistrikan persinyalan dari manual ke sistem elektrik.
"Memang baru segmen 1 yang dikerjakan, nantinya bertahap pada segmen berikutnya. Dampak dari kegiatan switchover yang dikerjakan pada hari ini terjadinya kelambatan di beberapa KA," jelas Ixfan.
Beberapa KA yang mengalami keterlambatan terpantau pukul 10.29 WIB yaitu:
1. KA 5A (Argowilis) relasi Surabaya Gubeng - Bandung berangkat stasiun Nganjuk lambat 89 menit.
2. KA 155c (Singasari) relasi Blitar - Pasar berangkat stasiun Nganjuk lambat 90 menit.
3. KA 83A (Sancaka) relasi Surabaya Gubeng - Yogyakarta berangkat stasiun Sukomoro lambat 63 Menit.
Sedangakan pantauan pada jam 12.33 WIB:
1. KA 179a (Pasundan) relasi Surabaya Gubeng - Kiaracondong berangkat stasiun Nganjuk lambat 106 menit.
2. KA 84a (Sancaka) relasi Yogyakarta - Surabaya Gubeng berangkat Nganjuk lambat 89 menit.
3. KA 101b (Ranggajati) relasi Banyuwangi - Cirebon berangkat Sukomoro lambat 57 menit.
"Dengan adanya kelambatan tersebut kami sampaikan permohonan maaf kepada pelanggan Kereta Api, namun kegiatan switchover harus dilakukan karena pada prinsipnya PT KAI Daop 7 Madiun mendukung kegiatan tersebut, guna tercapainya program strategis nasional, dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," jelasnya.
"Dengan adanya jalur ganda, ke depan banyak hal-hal yang lebih baik untuk perkembangan Kereta Api, antara lain bisa ditambahkanya frekuensi perjalanan KA, mengurangi waktu tempuh karena sudah tidak ada lagi persilangan. Namun dengan bertambahnya frekuensi perjalanan KA, ada yang perlu diwaspadai, khususnya bagi pengguna jalan raya. Dengan adanya jalur ganda pada pintu pintu perlintasan yang tidak terjaga akan berpotensi bertambahnya kecelakaan temperan antara pengguna jalan dengan kereta api," sambungnya.
Untuk itu, Ixfan mengimbau agar pengguna jalan selalu berhati-hati tiap melewati perlintasan Kereta Api. "Patuhi rambu-rambu yang ada," pungkas Ixfan. (hen/rev)








