PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Perhatian Bupati Pasuruan di bidang pendidikan keagamaan memang patut diacungi jempol. Tak hanya menyiapkan payung hukum berupa Perda wajib Madin dan perbaikan sarana penunjang kegiatan proses belajar para santri, tapi anggaran miliaran untuk insentif para guru pengajar tak luput dari perhatian daerah.
Bahkan dalam penerapan dan pelaksanaan program, Bupati Pasuruan juga melibatkan tokoh agama, ulama, serta anggota dewan dalam penyusunan program tersebut. Langkah ini dilakukan agar program Madin bisa tersebar merata, serta mampu mengurangi kenakalan remaja ataupun pengaruh budaya jelek yang bertentangan dengan norma agama.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan menyebutkan, pada tahun 2019 ini, Pemkab Pasuruan mengalokasikan anggaran Rp 6 miliar. Dana tersebut akan dipergunakan untuk insentif para guru Madin yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasuruan yang jumlahnya mencapai ribuan itu.
Kepala Dinas Pendidikan Drs H Iswahyudi M.Pd yang dikonfirmasi menjelaskan, alokasi anggaran yang disiapkan untuk guru Madin ada kenaikan pada tahun 2018 lalu. Penerima insentif sebanyak 1.661 ustadz/ustadzah.
"Untuk tahun 2019 ini jumlah naik dua kali lipat. Tahun ini yang akan mendapat insentif sekitar 5.000 ustadz/ustadzah, masing masing mendapat 100 ribu rupiah," jelasnya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
Ia menambahkan, untuk besaran nominal insentif yang diterima per orangnya memang tetap. Tapi, jumlah penerima dan guru mengalami kenaikan.
"ini artinya perhatian Pemkab Pasuruan terhadap pendidikan agama di Pasuruan tetap diperhatikan serius, termasuk pemenuhan sarpras bagi para santri," tambahnya.
Untuk pemberian insentif, lanjut Iswahyudi, pihak Dinas Pendidikan memang tidak memberikan setiap bulan akan tetapi diberikan setiap 6 bulan sekali.
Baca Juga: Manajer Persekabpas Sebut Pemkab Pasuruan Tak Serius Jalani Inpres 3/2019
"Meskipun nilai yang diterima nanti terlihat kecil, setidaknya bisa membantu para guru untuk lebih bersemangat mentransformasikan ilmu kepada para santri," harapnya. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News