PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan hektar sawah yang ada di 8 Desa wilayah Kecamatan Beji dan Kecamatan Bangil kerap kesulitan air pada saat memasuki masa tanam. Penyebabnya adalah sungai Beujeng sudah bertahun-tahun tidak pernah dilakukan normalisasi. Akibatnya, air tidak bisa mengalir dengan lancar.
Menurut keterangan Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan Ir. Hanung Widya Sasangka yang dikonfirmasi, untuk memperlancar aliran air irigasi di wilayah Beji, sungai Beujeng memang harus dilakukan normalisasi.
Baca Juga: Minim Dukungan Pemkab, Bersih-Bersih Sampah di Sungai Wrati tak Maksimal
”Mulai dua pekan lalu sudah dilakukan normalisasi sepanjang 1 km membersihkan walet dan lumpur dengan menggunakan tenaga manual,“ jelasnya.
Namun, ia menjelaskan normalisasi tersebut tidak menggunakan alat berat. Hal ini dikarenakan sulitnya medan yang harus ditempuh, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan alat berat.
"Terpaksa pihak Dinas menggunakan tenaga manusia. Hal tersebut dimaksudkan supaya fungsi sungai bisa mengaliri ratusan Ha sawah di wilayah Kecamatan Beji," pungkasnya.
Baca Juga: Cegah Banjir, Forkopimcam, FPRB, dan Masyarakat Gempol Bersihkan Sungai Wrati
Untuk dketahui, sungai Beujeng mengaliri sekitar 645 Ha sawah di 8 desa di dua kecamatan. Yakni Beji (Desa Beujeng, Desa Ngembe, Desa Kenep, Desa Beji, Desa Gunungsari, Desa Sidowayah). Sedangkan di Kecamatan Bangil, Kelurahan Kolursari. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News