TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Tindakan Wakil Bupati Trenggalek Moh. Nur Arifin meninggalkan lapangan upacara di tengah berlangsungnya upacara kenaikan pangkat bagi ASN beberapa waktu yang lalu, menuai tanggapan beragam dari masyarakat. Salah satunya seperti disampaikan Ketua LSKP (Lembaga Studi Kebijakan Publik) Ganip Tanto Adi S.E.
Dikatakan oleh Ganip, tindakan Wabup Trenggalek itu harus dicermati secara utuh. "Apa yang dilakukan Wabup Arifin harus dilihat secara utuh, kenapa Wabup sampai meninggalkan podium upacara, jangan buru-buru memberikan komentar di medsos sebelum mengetahui akar persoalannya," ungkapnya, Senin (1/4).
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
"Tidak mungkin Wabup melakukan tindakan itu tanpa ada sebab. Tolong dipahami munculnya kata akibat karena sebelumnya ada kata sebab. Nah di sinilah saya ingin mengajak kita semua berpikir secara komprehensif," terangnya.
Menurutnya, tindakan Wabup Arifin meninggalkan lapangan upacara disebabkan oleh 3 hal. "Yang pertama banyak ASN yang datang terlambat. Kedua, di saat upacara berlangsung dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, banyak ASN yang main Hp. serta Ketiga, banyak ASN yang bergerombol di belakang barisan," tuturnya.
Ganip lantas menjelaskan satu per satu dari ketiga hal tersebut. Pertama, tentang banyak ASN datang terlambat. Menurutnya, hal ini mencerminkan ketidakdisplinan dari para abdi negara itu sendiri. Wabup Arifin, katanya lebih lanjut, sejatinya ingin menerapkan gerakan disiplin di lingkup ASN.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
"Oke lah bila Kepala Daerah sebelumnya masih menolerir bila ada ASN yang datang terlambat di saat upacara. Namun, tidak bagi Arifin. Beliau itu justru mengajak ASN itu disiplin waktu utamanya," jelasnya.
"Yang kedua, terkait banyaknya ASN yang main HP saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sebagai warga negara Indonesia hendaknya ketika dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya, harus diikuti dengan khidmat, jangan malah main HP sendiri. Ini kan artinya mereka (ASN) tidak menghargai lagu kebangsaan kita," cetusnya.
Terkait banyaknya ASN yang bergerombol di belakang barisan, dikatakan oleh Ganip, hal itu dinilai tak menghormati upacara. "Jadi ketika upacara berlangsung justru para ASN itu ada yang bergerombol di belakang barisan. Semestinya mereka itu segera menyesuaikan keadaan, di mana saat itu sedang upacara, ya barislah yang rapi, jangan malah bergerombol," sesalnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Ganti Rugi Proyek Pembanguan Dam Bagong
Ketika ditanya, banyaknya ASN yang terlambat karena adanya perubahan jadwal dari sebelumnya pukul 07.30 menjadi jam 07.00 sehari sebelum pelaksanaan, Ganip menganggap hal itu bukan lah alasan. "Menurut saya jangan jadikan alasan soal perubahan jadwal pelaksanaan upacara, menjadi ASN harus siap setiap waktu," katanya.
Ditambahkan oleh Ganip, ASN di Kabupaten Trenggalek mestinya bangga memiliki Kepala Daerah yang konsen terhadap kedisiplinan. "Bila para ASN itu telah menerapkan budaya disiplin, tentunya pelayanan prima bisa dirasakan oleh masyarakat," pungkasnya. (man/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News