BKNU Gandeng UTM Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Garam di Madura

BKNU Gandeng UTM Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Garam di Madura Wakil Gubenur Jatim Dr.Emil Elistianto Dardak foto bersama.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Badan Kemaritiman Nahdatul Ulama (BKNU) Jatim meneken kerja sama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam rangka pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Garam di Madura, Senin (8/4).

Penandatanganan kerja sama Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Garam itu dihadiri Wakil Gubenur Jatim Dr. Emil Dardak sebagai keynote speaker, bertempat di Gedung Direktorat Lt. 10 UTM.

Baca Juga: Gandeng Pewanida Kuala Lumpur, Fkis UTM Abdimas Internasional Kajian Al Quran di Malaysia

Turut hadir juga Ketua BRSDM KKP Prof Sjarief Widjaja, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim Abdul Wahid Mahfudz, Bakorwil Madura, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim, Perwakilan Bupati se-Madura, Ketua PCNU se-Madura, serta Asosiasi Petambak Garam Nusantara (Aspegnu). 

Wakil Gubernur Jatim Dr. Emil Elistianto Dardak mengapresiasi kerja sama antara BKNU dan UTM dalam rangka meningkatkan produksi dan kualitas garam yang ada di Pulau Madura. Ia berharap kerja sama itu memberikan manfaat, salah satunya bagaimana mengatasi kerentanan terhadap kondisi cuaca.

"Yaitu dengan beberapa teknologi seperti flow down teknologi yang sedang diuji coba di tambak milik UTM di Kabupaten Pamekasan," kata Emil.

Baca Juga: Viral di Medsos, Mahasiswi di Bangkalan Dianiaya Pacarnya

Dalam kesempatan itu, Emil juga meminta agar BKNU dan UTM mencoba menerapkan teknologi yang terbaru agar kualitas garam Madura NaCl di atas 95%. Bukan hanya sebatas komsumsi, tapi bisa masuk ke Industri sebagaimana UTM kerja sama dengan Jepang.

Terkait dengan impor garam, menurutnya butuh peran semua pihak termasuk elemen NU dan jaringannya melakukan pengawasan bottom-up dari masyarakat.

Sementara Rektor Trunojoyo Madura (UTM) Dr. Syarif mengatakan, kerja sama ini sangat strategis bagi UTM, baik pengembangan teknologinya atau pun bisnisnya. "Oleh karena itu, UTM membangun link permanen dengan Perguruan Tinggi (PT), masyarakat, pemerintah, media, dan komunitas," kata Syarif.

Baca Juga: IFO UTM Siapkan Kurikulum OBE agar Lulusan Relevan dengan Dunia Kerja

Saat ini, kata Syarif, inovasi garam yang berhasil dikembangkan oleh UTM antara lain garam pangan seperti garam kesehatan, rumput laut, kelor, serta garam lifestyle, dan industri.

"Maka untuk kepentingan inovasi pada 11 Juni 2018 UTM inisiasi pembukaan tambak garam yang ada di Pamekasan," ujar Rektor. (uzi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO