BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pembunuh mayat dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar terungkap. Salah satu pelaku berinisial AS (33), warga Mangunan, Udanawu, Blitar diamankan Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis (11/4) malam.
Dari penangkapan AS, terkuak sebuah fakta jika koper hitam yang dipakai para pelaku untuk membuang mayat Budi Hartanto, ternyata adalah koper milik ibu kandung AS. Keterangan ini diungkapkan NG (55), ibu AS usai keluar dari ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Blitar Kota.
Baca Juga: Ustad Pelempar Kayu Berpaku yang Tewaskan Santri Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Rekonstruksi
"Bilangnya ke saya koper itu dijual laku Rp 200 ribu. Pas saya tanya katanya buat tambahan modal jualan nasi goreng," terang NG, Jumat (12/4).
Ia mengungkapkan, AS mengatakan perihal koper yang dijual ini saat NG baru saja pulang Salat Subuh berjamaah, Rabu (3/4) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Dua jam sebelum koper tersebut ditemukan berisi mayat. "Iya Rabu pagi saya pas pulang sholat jamaah," imbuhnya.
Menurut NG, sejak pulang bekerja sebagai juru masak di Malaysia, AS sering bergaul dengan teman-teman lelakinya yang dianggap berperilaku aneh oleh NG. Namun NG tidak menyebutkan secara detail keanehan seperti apa yang ditunjukan teman-teman AS. Sejak itu pula AS menunjukan sifat tak biasa. Seperti sering berkata-kata kasar kepada ibunya.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Hewan Blitar, Pelaku Bunuh Korban dengan Sadis
"Sering bersikap kasar, sering berkata-kata kasar. Kalau dinasehati membantah bilang kalau sudah besar gak perlu dinasehatin," ungkap NG.
NG mengungkapkan, meski kaget dan terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya, ia mengaku ikhlas anaknya dihukum. "Saya malu sekali, tapi saya ikhlas, biar dia dapat hukuman dari perbuatannya," ungkap NG sambil menyeka air mata.
Sebelumnya penemuan mayat dalam koper menggemparkan warga, Rabu (3/4/2019) lalu. Korban pertama kali ditemukan di bawah jembatan sisi timur Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar oleh seorang warga. Mayat laki-laki tanpa kepala itu diketahui sebagai Budi Hartanto (28), seorang guru honorer, warga Mojoroto, Kota Kediri. (ina/ian)
Baca Juga: Kasus Santri Tewas Dikeroyok, Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq Blitar Janji Perbaiki Keamanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News