JEMBER, BANGSAONLINE.com - Guna menuntut tindak lanjut atas kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jember (Unej), ratusan mahasiswa yang merupakan gabungan dari berbagai fakultas menggelar demo di Rektorat Universitas setempat, Kamis (2/5).
Dalam aksinya, para mahasiswa juga meminta pihak kampus untuk membuat regulasi yang jelas terkait tindakan asusila yang terjadi di Unej. Hal ini untuk mencegah agar kasus predator seksual tidak lagi terjadi di lingkup Unej.
Baca Juga: Polres Ngawi Bekuk Pelaku Pelecahan Seksual Bermotor, Motifnya Habis Nonton Video Porno
"Kita mendorong civitas akademika, dan pemangku jabatan untuk mengusut tuntas kasus pelecehan seksual tersebut. Di mana korbannya berinisial Ruri dan Binar itu," kata Negosiator Aksi Nurhayati, Kamis (2/4).
"Para korban ini mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus. Sehingga kita berharap pengusutan tuntas, agar tidak berlarut-larut. Karena sudah berbulan-bulan (hampir setahun), persoalan ini belum ada hasil dari Kemenristek," sambungnya.
Baca Juga: Peringati HUT Ke-16, KAI Commuter Gelar Sosialisasi Stop Pelecehan di Transportasi Publik
Pihaknya juga berharap ada regulasi yang mengatur terkait adanya tindak pelecehan seksual ini. "Dengan adanya regulasi menjadi langkah preventif untuk kita mencegah tindakan dan kekerasan seksual selanjutnya. Karena hal ini memprihatinkan di dunia civitas akademik, malah menjadi sarang predator seksual," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menuntut ada langkah teknis atau posko pengaduan. "Sehingga jika ada kasus serupa, tahu harus mengadukan kepada siapa, dan ada perlindungan dan untuk mengawal," tandasnya. (jbr1/yud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News