TUBAN, BANGSAONLINE.com - Nasib kurang baik dialami petani cabai musim ini, lantaran komoditas bahan pokok bumbu masak tersebut mengalami kemerosotan harga signifikan.
Tercatat pada minggu pertama puasa Ramadhan ini, petani cabai tak melakukan pemetikan. Sebab, hasil jerih payahnya tak sebanding dengan hasil panen yang didapat.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Seperti diungkapkan Fitri, salah satu petani asal Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Ia mengeluh, lantaran harga cabai terus anjlok. Awalnya harga cabai rawit merah sekitar Rp 16 ribu per kilogram, namun belakangan turun drastis hingga Rp 5 ribu per kilogram.
"Yang pasti harga di petani cukup jauh dibanding di pasaran yang harganya Rp 20 ribu per kilogram. Ini kan aneh," ungkap Fitri saat ditemui di ladang, Senin (13/5).
Ibu satu anak bahkan berencana untuk menjemur cabainya untuk dikonsumsi pribadi, jika harga tak kunjung naik. "Dijemur saja, untuk masak sendiri, siapa tahu nanti mahal," tambahnya.
Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus
Hal serupa dialami Warsilan, petani penggarap lahan Perhutani di Kecamatan Kerek. Ia menyesalkan jebloknya hargai cabai, sehingga hasil yang didapat tak berbanding lurus dengan jerih payahnya merawat tanaman pedas tersebut.
"Paling tinggi yang merah dulu dapat harga Rp 16 ribu per kilo. Setelah itu terus turun, dan ini aneh. Bahkan, yang hijau kemarin tak ada harganya," keluhnya.
Kendati demikian, ia masih berharap menjelang lebaran nanti harga cabai akan kembali normal sehingga bisa menutup biaya perawatan. "Mudah-mudahan saat lebaran akan stabil. Tapi entahlah, hanya bisa berkhayal, tahun ini harga cabai benar-benar pedas," celetuknya.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Unirow Kenalkan Alat Evaporator "CEPEK" untuk Petani Garam di Tuban
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Tuban Agus Wijaya merespons keluhan petani cabai terkait merosotnya harga. Ia bersama tim berjanji akan turun langsung menyikapi persoalan klasik ini.
"Insya Allah kami akan turun langsung dan menyambungkan dengan produsen cabai agar bisa terserap dan dibeli dengan harga mahal," tukas Agus. (tb1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News