PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Tim BPCB (Badan Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur menggelar kajian teknis, survei lokasi Candi Belahan yang retak. Salah satu koordinator tim rombongan BPCB Hariri menerangkan, survei ini dilakukan untuk menentukan langkah berikutnya terkait penanganan Candi Belahan.
Saat dikonfirmasi terkait kepastian kapan akan melakukan perbaikan terhadap keretakan candi tersebut, Hariri mengaku masih belum mengetahuinya.
Baca Juga: Warga Sukoreno Pasuruan Temukan Candi di Pemakaman Umum Desa
"Wah, kami gak bisa memastikan mas, untuk kapannya kita lakukan perbaikan," akuinya kepada BANGSAONLINE.com di lokasi Sumber Tetek, Candi Belahan, Gempol, Kab. Pasuruan, Kamis (30/5).
Menurutnya, perbaikan tidak bisa serta merta dilakukan. Sebab, jika dilakukan perbaikan ulang maka harus ada perombakan total, dan tiap biji batu batanya itu harus tepat pada posisi awal.
"Gak bisa kita spontanitas mas, otomatis kita harus bongkar ulang kalau memperbaiki dan posisinya harus seperti semula. Misal di batu bata itu ada tulisan angka, ya itu posisinya harus tetap di situ. Kalo gak gitu, hilang keaslianya," jelas Hariri.
Baca Juga: Datangi Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Warga Keluhkan Larangan Mandi di Candi Belahan
Ki Bagong Sabdo Sinukarto selaku Ketua DK3P berharap perbaikan dilakukan sesegera mungkin. "Nunggu kapan lagi, lima apa sepuluh tahun lagi? Selak jogrok (keburu roboh, red)," ucapnya dengan nada kesal.
Dalam peninjauan kajian teknis tersebut juga dihadiri Staf Bidang Seni dan Budaya Disparbud Pasuruan, Ida. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News