Kisah Mariman Pemburu Tokek di Benteng Van Den Bosch, Sehari Bisa Raup Ratusan Ribu Rupiah

Kisah Mariman Pemburu Tokek di Benteng Van Den Bosch, Sehari Bisa Raup Ratusan Ribu Rupiah Mariman usai berburu tokek di Benteng Van Den Bosch.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Tak disangka, ternyata Benteng Van Den Bosch juga mampu membawa berkah bagi masyarakat sekitarnya. Benteng peninggalan kolonial Belanda yang juga merupakan eks Markas Yonarmed 12/ Divif 2/ Kostrad itu, selain dijadikan sebagai tempat wisata edukasi, juga mampu meningkatkan perekonomian warga setempat yang berprofesi sebagai pemburu tokek.

Adalah Mariman (48), salah satu warga Kabupaten yang tiap hari berburu tokek di Benteng Van Den Bosch. Dirinya mengaku mampu meraup keuntungan hingga ratusan ribu rupiah per harinya.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

“Kadang sehari saya mendapatkan penghasilan 150 ribu hingga 200 ribu dari berburu tokek,” akuinya. Sabtu (8/6/19).

Ditambahkan Mariman, tokek-tokek hasil buruan tersebut, ia dapatkan di sekitar lokasi Benteng Van Den Bosch. “Setiap hari saya ke situ. Di sana menurut saya pusatnya tokek,” tuturnya.

Sementara itu, juru kunci Benteng peninggalan kolonial Belanda, Serka Bambang menambahkan, keberadaan para pencari tokek sangat diperbolehkan di waktu-waktu tertentu saja. Misalnya, para pencari tokek diperbolehkan masuk area Benteng hingga pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu

“Karena pas maghrib, kita tutup dan baru di buka kembali untuk umum pukul 08.00 WIB,” ujarnya. “Itu untuk mempermudah pengawasan dan menjamin keamanan pengunjung ataupun masyarakat yang masuk ke lokasi benteng, mengingat lokasi itu merupakan salah satu lokasi yang dilestarikan sebagai bagian dari jejak perjuangan para Pahlawan ketika masa peperagan Diponegoro,” imbuhnya.

Terpisah, Mayor Arm Ronald Siwabessy, Danyonarmed 12/Divif 2/Kostrad mengatakan jika kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat, merupakan suatu hal yang mutlak, terlebih guna memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

“TNI, berasal dari rakyat. Rakyat merupakan ibu kandung TNI. Untuk itu, di mana ada TNI, di situ juga harus ada kesejahteraan dan kemanfaatan bagi masyarakat,” ujar almamater Akademi Militer tahun 2002 ini. (nal)

Baca Juga: Alami Kekeringan, Dandim Ngawi bersama Stakeholder Lakukan Pengecekan Sumber Air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO