JAKARTA(BangsaOnline) Laksamana
(Purn) Tedjo Edhy Purdijatno mendapatkan amanah untuk menjadi Menko Politik
Hukum dan Keamanan. Dia mengatakan, baru mengetahui bahwa dirinya masuk dalam
kabinet kerja Jokowi-JK Sabtu (25/5) malam. Informasi itu didapatkan dari
mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto.
"Tadi malam. Hanya jadi menteri mana, saya tidak tahu. Hanya diberi tahu
oleh Mas Andi, bapak besok sebagai Menko Polhukam. Sudah," ujarnya di
Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (26/10).
Dia mengaku tidak pernah ditawari menjadi menteri, walaupun sering bertemu
dengan Jokowi. Namun Tedjo mengakui bahwa pernah mendapatkan panggilan untuk
berbincang khusus dengan mantan Walikota Solo itu. Perbincangan tidak pernah
berlangsung lama, sekitar lima belas menit.
"Beliau tanya-tanya di politik, keamanan, hukum dan sebagainya. Dan saya
jelaskan apa yang saya tahu tentang itu semua dan beliau minta supaya
diteruskan dari yang lama dan ditingkatkan. Dan semuanya bisa dilaksanakn
dengan partisipasi dari seluruh masyarakat," ungkap Tedjo.
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, usai pelantikan, dirinya beserta menteri
kabinet kerja lainnya akan melakukan sidang kabinet pertama. Rencananya
Jokowi-JK akan menjelaskan mengenai rencana kerja ke depannya. "Dari
situlah kita akan sinergikan dengan kementerian lain yang di bawah sana
tentunya. baru kita kerja," jelasnya.
Tedjo membantah bahwa ada tarik menarik untuk posisi Menko Polhukam dengan
Luhut Pandjaitan. Dia hanya mengetahui bahwa posisi kementerian tersebut kosong
dan mendapatkan mandat dari Jokowi. Dan dia siap melaksanakan tugas tersebut.
"Ndak. Pada saat saya di sana jabatan itu masih kosong. Saya tidak tau,
tidak tahu siapa. Saya hanya diminta mengisi jabatan itu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News