PACITAN, BANGSAONLINE.com - Meski pasarnya tengah terpuruk, namun animo pembelian batu akik di Pacitan mulai meningkat. Hal tersebut seperti disampaikan Agus Hermawan, salah seorang kolektor dan perajin batu akik di Pacitan, Sabtu (6/7).
Menurut Agus, saat ini mayoritas bebatuan kelas atas yang kembali diburu kolektor dari luar daerah. Utamanya batu jenis kalsidoni, baik merah, kuning, putih serta motif bergambar. Diakuinya harga bebatuan mulia itu memang tak semahal saat masih booming, beberapa tahun lalu. Kendati begitu, Agus menyebut untuk satu batu mulia dengan pancaran warna yang memukau, bisa terjual tak kurang dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta.
Baca Juga: Batu Akik Diprediksi Bakal Kembali Booming di Pacitan
"Namun untuk bebatuan biasa paling hanya ratusan ribu rupiah per biji. Itu masih loose stone, belum ada ikat atau embannya," terang Agus.
Kalau sudah memakai ikat atau emban, harga juga melihat bahan logam yang digunakan. Kalau jenis perak atau titanium harganya juga sedikit mahal. Apalagi bahan perak, sebab akan dihitung berdasarkan berat dan ongkos pembuatannya.
"Apalagi kalau ikatnya emas, bisa mencapai puluhan juta. Ya bergantung kadar dan beratnya ikat. Belum lagi dengan batunya. Kalau bebatuan kelas, pasti harganya jauh lebih mahal ketimbang harga sebuah mobil kinyis-kinyis," kata Agus berkelakar.
Baca Juga: Seperti Apa Aura dan Kekuatan Mistis Batu Akik Pacitan? Ini Penjelasan Kolektor
Seiring fenomena menggeliatnya kembali batu akik, ia berharap hal itu bisa berdampak pada perekonomian masyarakat. "Ya termasuk kasus Hepatitis A ini akan bisa terlupakan seiring menggeliatnya kembali bebatuan akik di Pacitan," harapnya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News