GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto beserta 6 Kepala OPD melakukan penandatangan MoU (nota kesepahaman) untuk optimalisasi operasionalisasi Taman Teknologi Pertanian (TTP) Gresik, di Kecamatan Sidayu, Rabu (10/7).
Hal itu dilakukan guna mendukung pembangunan di Kabupaten Gresik Utara sebagai pusat pengembangan pusat inovasi di Guest House perusahaan tersebut.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Keenam Kepala OPD yang menandatangani kesepakatan tersebut adalah Kepala Disperta Eko Anindito Putro, Kepala Dinkop dan UKM Agus Boediono, Kepala Disdik Mahin, Plt Kepala Disparbud, serta Kepala DPUTR Gunawan Setijadi.
Penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Chairman PT Polowijo Gosari, Achmad Jauhar Arifin.
Bupati menyampaikan terima kasih kepada PT Gosari yang telah memprakarsai kegiatan ini. "Kegiatan ini merupakan upaya PT Gosari bersama-sama pemerintah untuk berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Ia menyatakan, Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan bersama beberapa para Kepala Dinas agar mereka masing-masing bertanggungjawab sesuai kewenangannya.
"Tanda tangan ini merupakan tanggung jawab secara kedinasan. Nantinya mereka akan bekerja sama dalam operasional TTP untuk kesejahteraan masyarakat. Mereka akan bekerja sama di bidang agribisnis, pemberdayaan masyarakat, perkoperasian, usaha mikro dan industri kecil menengah, pendidikan, pariwisata, dan sarana prasarana wilayah pengembangan yang disinergikan dalam tugas dan fungsinya masing-masing," paparnya.
Bupati berharap dengan MoU ini semuanya bisa segera dilaksanakan sesuai tugas dan kewenangannya. "Paling lambat akhir 2019 sudah ada progres yang bisa dinikmati masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Sementara Direktur PT. Polowijo Gosari Achmad Jauhar Arifin menyatakan TTP seluas 2 hektare yang ada di Desa Sukodono Panceng yang letaknya satu kompleks dengan lumbung air seluas 48 hektare akan menjadi pusat buah-buahan di Gresik.
"Nantinya tidak ada lagi tanaman buah yang terlantar. Tanah terlantar milik petani akan kami kerjasamakan dengan tanaman buah. Kami sudah membangun SMK untuk anak-anak petani setempat. Kami berharap ada 100 ribu petani berperan pada kegiatan ini," katanya.
"TTP Gresik adalah TTP terbesar di Jawa Timur dan merupakan satu-satunya TTP yang terkonsolidasi mulai dari pemerintah, petani, swasta dan bidang riset," pungkasnya. (hud/ian)
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News