Hanggar Pesawat Kecil Hingga Bandara Pesawat Amfibi akan Ada di Sumenep

Hanggar Pesawat Kecil Hingga Bandara Pesawat Amfibi akan Ada di Sumenep Achmad Fauzi, Wakil Bupati Sumenep. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep tak patah arang untuk mengembangkan Bandara Trunojoyo yang telah dikomersilkan sejak tahun 2018.

Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi menuturkan, bandara di ujung pulau Madura itu akan dikembangkan dengan fasilitas hanggar khusus pesawat kecil. Dengan begitu, Fauzi bermimpi Bandara Trunojoyo akan menjadi pusat bengkel pesawat kecil di Indonesia.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Gelorakan Bela Negara, Bupati Sumenep Singgung Isu Geopolitik

"Jadi kalau itu sudah terwujud, servisnya pesawat ATR-72, perintis, jet, akan ke sini semua. Jadi, tidak perlu lagi ke Singapura," kata Fauzi kepada wartawan di Surabaya, Jumat (13/7).

Fauzi menjelaskan, untuk mewujudkan mimpi besarnya itu, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan BUMN. Bahkan, pihak ketiga yang akan berinvestasi itu sudah melihat langsung kondisi Bandara Trunojoyo.

"Ada pihak ketiga, kemarin sudah turun ke lapangan," imbuhnya.

Baca Juga: Maksimalkan Pengumpulan Zakat, Baznas dan UPZ Sumenep Tingkatkan Kesadaran Masyarakat

Berdasarkan rencana, hanggar tersebut akan dibangun empat. Dengan begitu, masih perlu perluasan lahan sekira tiga hektare. Guna tidak mengganggu aktivitas penerbangan, maka landasan pacu pesawat komersil akan dibuat baru tepatnya di sisi utara.

"Kita bikin runway baru yang sekiranya cukup untuk pesawat jenis Boeing," terangnya.

Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep itu juga menyampaikan target pembangun lainnya, seperti membuat pelabuhan udara khusus untuk pesawat amfibi jenis perintis Airfast. Proyek yang akan jadi percontohan itu terletak di Pulau Masalembu.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu

"Nanti take off-nya dari bandara darat, landing-nya di atas air," terang penulis buku 'Saatnya Move On' ini," kepala daerah berusia muda tersebut.

Saat ini, kata Fauzi, pihaknya masih menunggu hasil kajian yang dilakkukan oleh Kementrian Perhubungan. Melihat kondisi Sumenep yang mimiliki banyak Pulau, Fauzi berhap hal itu bisa terwujud.

"Masih di kaji. Tapi saya yakin bisa, kalau di Masalembu sudah bisa, maka pulau lain tinggal buka trayek," pungkas Fauzi. (mdr/ian)

Baca Juga: PAD yang Diperoleh Disbudporapar Sumenep di 2024 Nyaris Rp1 Miliar, Dari Sektor Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO