Damhudi: KPU Pacitan Harus Punya Komitmen Ciptakan Pilkada yang Berkualitas

Damhudi: KPU Pacitan Harus Punya Komitmen Ciptakan Pilkada yang Berkualitas Mantan Ketua KPU Pacitan Damhudi saat cangkrukan dengan awak media dan LSM. foto: YUNIARDI SUTONDO/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Tak lama lagi tahapan Pilkada Pacitan bakal dilaksanakan. Sebelum pesta demokrasi 5 tahunan itu digelar, mantan Ketua Damhudi menayampaikan pesan-pesan kepada para komisioner yang baru saja dilantik.

Ia meminta agar lembaga penyelenggara pemilu itu mempunyai komitmen yang kuat dalam menyelenggarakan Pilkada yang damai, berintegritas, sehingga bisa melahirkan pemimpin berkualitas. 

Baca Juga: Selama Tahapan Hingga Pemilu Serentak 2024, Anggota KPU Wajib Tunda Perkuliahan atau Cuti

Hal ini disampaikan Damhudi saat cangkrukan dengan awak media dan sejumlah pegiat LSM di salah satu kafetaria yang ada di Pacitan. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan agar KPU memegang teguh "empat tas". Yaitu integritas, netralitas, kualitas dan kapasitas. "Satu tas yang harus dikesampingkan, yaitu 'isi tas'. Jangan coba bermain-main dengan persoalan ini, sebab akan berujung petaka bagi penyelenggaraan proses demokrasi," pesan dia Jumat (12/7) malam kemarin.

Selain itu, lanjut bakal calon Bupati Pacitan ini, penyelenggara pemilu juga harus memperhatikan tiga "Asi". Yaitu koordinasi, komunikasi serta konsolidasi. "Ini mutlak harus dilaksanakan penyelenggara pemilu, agar proses demokrasi berjalan seperti yang diharapkan," tutur dia.

Tidak hanya itu, Damhudi juga berpesan kepada para anggota KPU agar bisa membawa diri selama menjadi pejabat publik sebagai penyelenggara pemilu. Terutama bisa menjaga lisan dan komentar-komentar yang berpotensi membuat ketidaknyamanan peserta pemilu dan masyarakat. Ia juga menekankan agar latar belakang profesi yang sebelumnya disandang benar-benar ditanggalkan.

Baca Juga: KPU Pacitan Belum Terima Keputusan soal Rencana Penundaan Pilbup

"Jangan malah terus dibawa-bawa ketika sudah duduk sebagai komisioner KPU. Ini sangat berbahaya, sebab akan membuat ketidaknyamanan peserta pemilu dan masyarakat. Kalau sudah duduk sebagai penyelenggara pemilu, mestinya basic profesi yang pernah disandang jangan sampai dikembangkan. Apalagi kalau sampai dibuat manuver-manuver yang akan berpotensi terciptanya penyelenggaraan pemilu yang tidak kondusif," tandasnya. (yun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO