NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Bupati Nganjuk Novi Rahmat Hidayat melaksanakan rapat koordinasi bersama para pelaku usaha batik, baik dari UKM maupun IKM bertempat di ruang rapat Peringgitan Pemkab Nganjuk, Rabu (17/8). Rapat ini juga dihadiri Disperindag, Dinas Pariwisata, Disnakerkop, dan Dekranasda.
Bupati mengatakan, rapat ini digelar untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk memajukan Batik Nganjuk. Untuk itu ia mengundang para pengrajin batik, guna meminta masukan.
Baca Juga: 2020, OPD Wajib Gunakan Batik Nganjuk
"Sebab Batik Nganjuk yang kita miliki hanya dikenal di tingkat lokal maupun regional. Sudah saatnya bangun dari tidur. Saya ingin batik khas Nganjuk keluar dari zona nyaman untuk go internasional," kata Bupati Novi.
Menurutnya, selama ini sudah banyak pengrajin yang mendapatkan pembinaan, namun belum bisa memasarkan produknya secara luas. "Saya minta stakeholder perbankan dan istansi terkait, untuk bergandeng tangan mempromosikan Batik Nganjuk," tandasnya.
Sementara Qii MR (Muhammad Rifqi), Indonesian Fashion Designer asal Jakarta, mengungkapkan bahwa kurang diminatinya batik asal Nganjuk karena pemasaran yang kurang maksimal. Bahkan di beberapa pertemuan maupun kegiatan, menurutnya, para pegawai di lingkup pemkab malah menggunakan batik dari luar daerah.
Baca Juga: Pesona Batik Anjuk Ladang Pukau Pengunjung Pekan Raya
"Selaku designer serta arahan Bupati, saya akan bekerja untuk merubah mindset agar masyarakat cinta batik Nganjuk," kata Qii MR sapaannya.
"Ini merupakan tugas berat yang dipercayakan dan harus kita laksanakan sebaik-baiknya, agar tujuan Batik Nganjuk dikenal bisa terwujud. Saat ini saya sudah mulai bekerja mendesain baju khas daerah dan pakaian adat, nanti hasil karyanya akan kita launching Agustus ini," pungkasnya. (bam/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News