BLITAR, BANGSAONLINE.com - Setelah videonya viral di media sosial, polisi akhirnya turun tangan melerai adu mulut yang melibatkan penumpang serta driver ojek online dan driver Angling.
Adu mulut itu terjadi setelah Rizki Nanda Kusuma (26) driver ojek online dihentikan driver Angling saat hendak menjemput penumpang di Jalan Teratai, Kota Blitar, Rabu (17/7/2019) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
Pengemudi Angling menuduh Rizki melanggar kesapakatan antara driver ojek online dan angkutan lingkungan atau yang lebih dikenal dengan nama Angling. Sesuai kesepakatan, angkutan online hanya boleh mengambil penumpang dari Stasiun Blitar di depan Pasar Wage atau di pertigaan BNI sebelah timur stasiun, dan di depan warung Ayam Coblos Barat stasiun.
Sedangkan di Jalan Teratai, sebenarnya zona steril. Artinya, tidak ada kesepakatan larangan mengambil penumpang di Jalan Teratai bagi angkutan online.
"Kalau ke utara (Jalan Teratai) kan tidak masuk zona merah sebenarnya. Saya mau belok tadi juga sudah sempat dipepet sama sopir Angling. Bahkan penumpang saya saat itu belum sampai naik," ungkap Rizki.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
Adu mulut di antara mereka baru berhenti setelah petugas Polsek Kepanjenkidul datang ke lokasi untuk memediasi kedua belah pihak.
Kapolsek Kepanjenkidul Kompol Agus Fauzi mengatakan, pihaknya turun ke lokasi setelah video adu mulut dengan cepat muncul di media sosial. Setelah dilakukan mediasi, terurai jika masalah itu terjadi hanya karena kesalahpahaman.
Karena sebenarnya antara angkutan online dan angkutan lingkungan sudah membuat kesepakatan bersama sendiri. Bahwa Angling mangkal di dalam stasiun, sehingga angkutan online tidak boleh mengambil penumpang di dalam stasiun.
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
"Ini kesalahpahaman dari pihak Angling dan Grab. Kami kemudian memediasi kedua belah pihak. Ke depan kami akan terus memantau agar tidak ada konflik, karena ini masalah sensitif," jelas Agus Fauzi. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News