HONG KONG (bangsaonline)
Manajer bar Ratu Victoria di Wan Chai, Robert van den Bosch mengatakan, dia kenal betul dengan sosok Alice alias Sumarti Ningsih, PSK asal Indonesia yang ditemukan tewas digorok, dan membusuk dalam kopor, di sebuah unit di 60 Johnston Road, Wan Chai.
"Terakhir kali aku melihat Jesse dan ALice pada Jumat malam. Sekarang saya fikir, saya adalah satu dari orang-orang terakhir yang bertemu dengannya sebelum mereka dibunuh. Mereka tidak mabuk sama sekali ketika dia datang ke bar. Setahu saya, mereka tidak pernah di luar kendali.”
Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman
“Ningsih atau Alice dan Jesee mempunyai tubuh begitu indah, gadis baik, sangat peduli. Dan dia sangat populer dengan seluruh staf di bar ini. Mereka adalah primadona. Saat mereka akan berangkat ke pesta halloween di New Makati, mereka menghampiri saya yang sedang merokok di luar bar. Mereka pamitan dan mencium dua pipi saya.”
"Namun, beberapa hari berikutnya, mereka tak nampak di bar, kami di bar saling menanyakan, kenapa Ningsih dan Jesse tak ke bar. Kami baru tahu, setelah ada berita mereka dibunuh.”
"Kita juga tahu Jutting, yang diduga membunuhnya. Dia biasa datang di bar, tapi kami tak melihatnya dalam empat minggu belakangan.”
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Kabar terkuaknya pembunuhan ini, ketika tubuh Ningsih ditemukan membusuk dalam kopor di balkon apartemen di lantai 31.
Saat ditemukan, kaki dan tangan Ningsih terikat, sedangkan kepalanya nyaris putus karena lehernya digorok.ng
Tetangga apartemen, Jonathan Sharkey, warga negara Skotlandia mengatakan, dia mempunyai firasat terjadi hal brutal di apartemennya. Lebih-lebih, ketika dia mencium bau busuk dari balkon tetangganya.
Baca Juga: Operasi Pekat, Satpol PP Madiun Amankan 16 PSK di Pasar Muneng
Jonathan menghubungi pengelola apartemen, dan mengeluh bahwa ada bau busuk. Dia melaporkan, kemungkinan ada bangkai binantang.
Adapun sosok Jutting, si Pembunuh, dikenal sebagai sosok yang tak bisa tersenyum. Keluarga Jutting,yang bergaji miliaran rupiah (£ 1,1 juta) yang tinggal di Cobham, Surrey, mengaku sangat terkejut ketika membaca anggota keluarganya ditangkap karena membunuh. Ketika didatangi wartawan, semua anggota keluarga sepakat mengatakan no comment.
Padahal tetangga Jutting di Cobham, Surrey menegaskan bahwa keluarga Jutting "cukup baik" dan yang "tenang".
Baca Juga: Polda Jatim Berantas Prostitusi di Tretes
Mantan teman Jutting yang juga tinggal di apartemen yang sama mengatakan, sosok si pembunuh ini memang suka menyendiri. "Dia adalah seorang pria lajang, ia cukup pemalu. Dia jarang sekali menyapa. Bahkan, Aku tidak pernah melihat dia pergi keluar untuk minum-minum atau makan malam, padahal, ada banyak tempat hiburan di sini.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan: "Kami dapat mengkonfirmasi bahwa seorang warga Inggris telah ditangkap di Hong Kong. Kami berhubungan dengan polisi setempat dan siap untuk memberikan bantuan konsuler.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News