PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Wabup Sudjarno resmi membuka kejuaraan Paralayang seri II Jatim yang diselenggarakan di Gunung Gede, Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Wabup Sudjarno mengatakan, diselenggarakannya paralayang seri ke 2 Jatim ini bisa menggerakkan karang taruna, mengelola event, sekaligus memberdayakan masyarakat. "Itu semua lini bergerak, seperti pedagang, homestay, ojek, dan petugas parkir," katanya
Baca Juga: Ajak Pj Gubernur Lampung Tandem Paralayang, Adhy Karyono: Awalnya Takut Tapi Menikmati
Kades Tatung Rudy Bastio menuturkan, kejuaraan paralayang diikuti oleh 58 atlet seluruh Jawa Timur. Untuk Kabupaten Ponorogo sendiri diwakili 9 atlet yang 6 di antaranya adalah atlet lokal.
"Kejuaraan ini merupakan agenda rutin dari paralayang Jatim. Desa Tatung menjadi tuan rumah Liga Paralayang kedua tahun ini. Karena liga paralayang ini berlangsung 5 kali dalam setahun," tuturnya.
Arif Eko Wahyudi, Ketua Paralayang Provinsi Jatim menjelaskan untuk nomor akurasi, yang dipertandingkan hanya akurasi saja. Untuk kelasnya pakai kelompok umur, ada 19 tahun, 21 tahun dan umum.
Baca Juga: Atlet Kota Batu Sumbang 14 Medali untuk Kontingen Jawa Timur di PON XXI
Ia mengungkapkan, Desa Tatung dipilih sebagai tempat penyelenggaraan karena gunungnya bagus, punya potensi, dan untuk kelompok siswa juga bagus.
"Kita coba bangun SDM di sini, masyarakat mulai siap, organisasi lokal juga mulai siap. Karena rencananya kita akan bikin even nasional di sini. 10 tahun ke depan kita akan bikin even internasional," ungkap Arif.
Arif menjelaskan, untuk Gunung Gede yang berada di Desa Tatung ini masih dalam proses rintisan, sama dengan yang di Pacitan dan Trenggalek. "Dari sisi lokasi, kalo aksesibilitas orang bisa terpenuhi, artinya orang mudah naik mudah turun itu di sini termasuk istimewa," jelasnya. (nov/ian)
Baca Juga: 110 Atlet Luar dan Dalam Negeri Semarakkan Batu International Tourism Paragliding Festival 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News