​Wagub Jatim Bagi Kunci Sukses Jalani Pendidikan Pascasarjana ke Mahasiswa Unesa

​Wagub Jatim Bagi Kunci Sukses Jalani Pendidikan Pascasarjana ke Mahasiswa Unesa Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengisi Kuliah Perdana Pascasarjana Unesa di Gedung Continuing Program Development (CPD) Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak membagikan beberapa kunci sukses dalam menjalani kuliah program pascasarjana, di depan mahasiswa baik magister (S2) maupun doktoral (S3) Universitas Negeri Surabaya () saat acara Kuliah Perdana Pascasarjana  di Gedung Continuing Program Development (CPD) Kampus  Lidah Wetan Surabaya, Senin (19/8).

Emil sapaan lekat ini sendiri mengatakan, dalam menempuh pendidikan pascasarjana kata kuncinya adalah interaksi. Sehingga kontribusi mahasiswa terhadap proses pembelajaran menjadi penting.

Baca Juga: Khofifah Sabet Anugerah Widya Wiyata Dharma Samya di Dies Natalis Unesa ke-60

“Jadi kita tidak hanya sekedar menerima pengetahuan tapi juga bertukar pengetahuan. Inilah yang disebut Co Creation yakni pintar bersama bukan individual,” katanya.

Emil mengatakan, dalam proses pembelajaran pascasarjana, diharapkan bisa terbangun diskusi-diskusi yang membangun. Diskusi ini bisa menghasilkan resume untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Apalagi biasanya dalam kelas pascasarjana mahasiswanya berasal dari beragam latar belakang, baik pendidikan maupun pekerjaannya.

“Di kelas latar belakang mahasiswa dicampur, sehingga interaksi bisa lebih berkembang. Jadi diversity ini membawa kekayaan perspektif karena dalam proses akademik harus mau memahami perbedaan pandangan dan mampu berpikir logis,” katanya.

Baca Juga: Bantu Sejahterakan Masyarakat, Khofifah Inisiasi Festival Mangrove

Sementara untuk mahasiswa program doktoral atau S3, Emil mendorong agar peran mereka dimulai sejak kuliah bukan setelah lulus. Apalagi mereka melakukan penelitian dalam proses studi.

Dalam melakukan penelitian ini, sebut Emil, yang terpenting adalah prosesnya. Apalagi dalam penelitian tersebut dibutuhkan interaksi dan banyak berhubungan dengan orang lain.

“Jangan hanya text book karena saat ini ada perubahan atau disrupsi yang luar biasa. Jadi kita harus mau terus belajar,” katanya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Masifkan Sedekah Oksigen dengan Tanam Mangrove

Untuk itu Emil berharap mahasiswa doktoral dalam melakukan penelitiannya berfokus pada human learning center. Apalagi sebagian besar program doktoral di adalah tentang pendidikan.

“S3 disini saya lihat sebagian besar tentang pendidikan yang artinya banyak berhubungan dengan orang. Ketika berbicara pendidikan maka kita melihat generasi millenial dan post millenial. Dengan melakukan penelitian soal ini diharapkan mampu menjawab realita pendidikan terutama bagi generasi saat ini,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Emil menyelesaikan pendidikan magisternya di University of New South Wales Sydney, Australia dan menyelesaikan doktoralnya di Ritsumeikan Asia Pasific University di Jepang.

Baca Juga: Adhy Karyono Serahkan 7.201 SK PPPK Pemprov Jatim

Program pascasarjana sendiri terdiri dari program magister (S2) sebanyak 16 prodi dan program doktoral (S3) sebanyak 7 prodi. Program magister terdiri dari magister pendidikan matematika, magister pendidikan sains, magister pendidikan olahraga dan pendidikan bahasa dan sastra. Sementara program doktoral sendiri terdiri dari doktor pendidikan matematika, doktor pendidikan sains, doktor teknologi pendidikan dan doktor pendidikan vokasi.

Turut hadir Wakil Rektor I bidang Akademik Prof. Bambang Yulianto, pimpinan pascasarjana serta para mahasiswa pascasarjana mulai dari program magister hingga doktoral. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO