NGAWI, BANGSAONLINE.com - Masyarakat Kabupaten Ngawi dan sekitarnya kini sedang gandrung dengan destinasi wisata baru di Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Ngawi. Di mana, salah satu obyek wisata yang dikenal dengan nama 'Jurang Krowak' banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Sebelumnya, tak ada yang menduga kalau tanah bekas tambang galian C yang dibiarkan begitu saja oleh pengelolanya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal Ngawi dan sekitarnya. Pasalnya, bekas tambang ini kini memiliki pemandangan yang natural dan cukup menarik. Apalagi sewaktu kubangan besar tersebut dipenuhi air hujan, semakin menambah eloknya pemandangan layaknya di puncak gunung.
Baca Juga: Pemkab Ngawi Kenalkan ‘Si Mata Molek’, Aplikasi Informasi Wisata Kuliner dan Hotel
Para pengunjung mengaku mengetahui keberadaan Jurang Krowak tersebut dari jejaring media sosial (Medsos). Seperti yang dituturkan salah seorang pengunjung Rika Suharti. Dia mengaku mengetahui lokasi wisata tersebut dari cerita temannya dan dari jejaring medsos yang lagi viral.
"Saya mengetahui dari foto teman yang diunggah di facebook, jadi penasaran ingin melihat ke sini (Jurang krowak)," jelas Rika Suharti saat ditemui BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: Polisi di Ngawi Jaga Tempat Wisata saat Libur Panjang
Menurutnya, dinding-dinding bekas galian disertai kubangan yang dipenuhi air hujan membuat panorama yang semakin eksotik di Jurang Krowak. Tak ayal, banyak pengunjung menjadikan lokasi tersebut sebagai spot foto.
Sayangnya, keberadaan destinasi wisata baru yang sedang viral di wilayah timur Kota Ngawi tersebut belum mendapat respons positif dari pihak berwenang.
Sehingga, kondisi sarana dan prasarana menuju lahan tersebut belum memadai. "Apabila lahan wisata anyar yang sedang viral tersebut ditunjang dengan infrastruktur yang memadai, kemungkinan akan menambah daftar destinasi wisata di wilayah Ngawi," tutur pengunjung lainnya.
Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
Bukan tidak mungkin apabila dikelola dengan profesional akan dapat menambah pemasukan kas untuk desa lantaran lahan tersebut merupakan tanah kas desa. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News