Deklarasi Cinta NKRI di Bangkalan, Masyarakat Diajak Tolak Rasisme

Deklarasi Cinta NKRI di Bangkalan, Masyarakat Diajak Tolak Rasisme Pelepasan balon merah putih secara bersama, Bram Asmuruf, Wakil Bupati, Polri, dan TNI dan peserta di Stadion Gelora Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan masyarakat berkumpul di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Senin (28/08/2019), untuk mengikuti deklarasi cinta NKRI. Mereka mengenakan ikat kepala merah putih dan ikat kepala khas suku Papua.

Hadir Wakil Bupati Mohni, Wakapolres Kompol Hendry Kurniawan, beserta jajaran, kepala OPD, santri, pelajar, serta warga Papua yang berada di Bangkalan.

Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol

Menurut wakil Bupati Bangkalan Mohni, Deklarasi Cinta NKRI ini sebagai pernyataan sikap bersama menolak rasisme demi keutuhan NKRI. "Acara seperti ini sangat perlu dilakukan untuk menguatkan NKRI bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Bangkalan. Terutama bagi masyarakat Papua yang ada di Bangkalan untuk bersama sama mendeklarasikan pernyataan cinta NKRI," tutur Mohni.

Mewakili warga Papua asal Sorong yang tinggal di Bangkalan selama 30 tahun, Bram Asmuruf berpesan kepada masyarakat Papua untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan demi terwujudnya pembangunan di seluruh bidang dan wilayah yang ada di Indonesia.

Selain itu, Bram mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam bersikap, tutur kata, karena akibatnya bisa seperti yang terjadi di Jalan Kalasan Surabaya.

Baca Juga: Peringati HUT ke-493, Pj Bupati Bangkalan Persilakan Investor Masuk ke Kota Dzikir dan Sholawat

"Mungkin hanya satu atau dua orang yang mengucapkan rasisme, tapi dampaknya besar karena mengacu pada suatu kelompok atau suku. Mengingat NKRI ini dibangun atas dasar ketuhanan dan Binneka Tunggal Ika, oleh sebab itu jangan sampai ada satu kelompok yang merasa menang sendiri dan paling hebat," tambah Bram yang saat ini menjadi guru pengajar PKN di SMAN 4 Bangkalan.

Berdasarkan pantauan kepolisian, Wakapolres Bangkalan Kompol Hendy Kurniawan menyatakan, sampai saat ini di Bangkalan tidak ada gerakan rasisme, semuanya aman dan solid. Mahasiswa Papua yang kuliah di UTM juga masih aman melakukan kegiatan seperti biasanya.

"Acara ini sebagai bentuk respon dari adanya pihak tertentu yang mencoba merusak NKRI," katanya. (ida/uzi/dur)

Baca Juga: Beroperasi Lagi Tanpa Izin, Tim Pengawas Pemkab Bangkalan Tutup Sementara Pemotongan Kapal di Kamal

(Bram Asmuruf, Wakil Bupati, Polri dan TNI dan peserta di Stadion Gelora Bangkalan dengan hiburan Tarian khas Papua, Madura dan Jawa).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO