BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ritual larung sesaji untuk menyambut datangnya 1 suro menurut penanggalan Jawa digelar di Pantai Tambakrejo, Wonotirto, Kabupaten Blitar, Senin (2/9/2019). Antusiasme warga dan masyarakat nampak dalam ritual ini. Mereka datang memadati bibir pantai. Bahkan sebelum acara berlangsung.
Berbagai sesaji yang terdiri dari dua gunungan hasil bumi serta satu kepala sapi diarak di bibir Pantai Tambakrejo. Setelah diarak, sesaji ini kemudian dinaikkan ke kapal yang akan melarungnya di tengah lautan.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Acara larung sesaji ini sebenarnya dilakukan di semua pantai di Blitar Selatan. Namun pusatnya di Pantai Tambakrejo ini," ungkap Bupati Blitar Rijanto yang turut hadir dalam ritual tersebut.
Sementara Kepala Disporbudpora Kabupaten Blitar Suhendro Winarso mengatakan, larung sesaji ini merupakan tradisi yang setiap tahun digelar sebagai rasa syukur. Ini merupakan adat dan budaya yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat Jawa secara turun temurun.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
"Adat dan budaya inilah yang kita kolaborasi dengan pariwisata. Harapannya, ke depan tradisi ini bisa memantik minat wisatawan datang ke Pantai Tambakrejo," papar Suhendro Winarso.
Dia mengatakan, saat ini tradisi larung sesaji di Pantai Tambakrejo Blitar telah ditetapkan dalam warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia. Untuk itu, tradisi ini harus dilestarikan dan terus dikembangkan. Ia berharap tradisi ini bisa menjadi ikon pariwisata Kabupaten Blitar.
"Tradisi ini juga harus dilestarikan dan terus dikembangkan. Ini adalah tradisi nenek moyang kita, yang harus terus dilestarikan hingga anak cucu kita nanti," imbuhnya.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Salah seorang warga, Aji, mengatakan ia sengaja datang ke Pantai Tambakrejo untuk menyaksikan larung. "Setiap tahun selalu datang untuk melihat larung sesaji. Karena ini kan tradisi orang Jawa, jadi saya senang lihatnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News