Khofifah Minta Pendamping Desa Sinergi Entas Kemiskinan dan Turunkan Angka Stunting

Khofifah Minta Pendamping Desa Sinergi Entas Kemiskinan dan Turunkan Angka Stunting Gubernur Khofifah saat membuka rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu Jawa Timur, Selasa (3/9). foto: ist

Terkait penurunan angka stunting, Gubernur Khofifah menyebut angka stunting di Jawa Timur masih terbilang tinggi. "Angka stunting di Jatim masih 32,6 persen. Bahkan ada daerah yang angkanya 51 persen," jelasnya.

Dalam penanganan kasus stunting, diharapkan mampu bekerja sama dengan tenaga medis di daerah untuk penanganan yang efektif. "Tujuannya untuk menaikkan indeks pembangunan manusia yang membaik dan sumberdaya manusia yang berdaya saing," jelasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Mohammad Yasin, menjelaskan, sejak 2015 hingga 2019, total anggaran dana desa yang masuk ke Jawa Timur sebesar Rp 27,3 triliun. "Tahun ini hampir 7,5 triliun yang turun, 60 persen dari jumlah itu sudah terealisasi, dan progres di lapangan sudah hampir 80 persen," katanya.

Berbagai program pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur termasuk program Dana Desa tercatat berhasil menurunkan angka kemiskinan di perkotaan dan perdesaan.

Data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur pada Maret 2019 menyebut, pada periode September 2018 – Maret 2019, kemiskinan di pedesaan turun sebesar 171.070 orang (0,78%) sedangkan di perkotaan turun sebesar 8.820 (0,13%)

Ikhtiar pemprov Jatim dalam memerangi dan kemiskinan kata dia sudah dapat membuah hasil meskipun belum optimal, karena prosentase penduduk miskin di Jawa Timur masih diatas prosentase penduduk miskin Nasional yaitu sebesar 0,96%.

Prosentase penduduk miskin Jawa Timur pada Maret 2019 sebesar 10,37% sedangkan prosentase rata-rata penduduk miskin Nasional pada Maret 2019 sebesar 9,41%. (mdr/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO