MADIUN, BANGSAONLINE.com - Asosiasi Penggiat Desa Indonesia (ABDI) Kabupaten Madiun menggelar peningkatan kapasitas mandiri dengan peserta tenaga pendamping Desa (PD) di rumah makan I Club Kota Madiun dan dibuka oleh Wakil Bupati Madiun, Hari Waryanto, Senin (3/10/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Hari Wuryanti yang akrab disebut Mas Hari berharap, setelah pelatihan itu, Pendamping Desa dapat mentransfer ilmu dan dapat meningkatkan kualitas desa.
Baca Juga: KAI Daop 7 Siapkan 22.716 Tiket KA Menyambut Libur Panjang Akhir Januari 2025
"Tenaga pendamping profesional adalah tenaga pendamping yang mendampingi secara totalitas seluruh hal yang terkait dengan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa, desa memiliki karakter dan masalah masing masing semisal stunting, kemiskinan ataupun pertanian ekonomi menjadi salah satu permasalah kita yang harus diatasi kita," katanya.
Lebih lanjut, Ia menyatakan, ada 4 desa di Kabupaten Madiun yang masih berkembang. Sehingga, di tahun depan, sudah tidak ada lagi desa berkembang.
"Dari hasil validasi, terdapat 44 desa mandiri, 150 desa maju, dan 4 desa berkembang. Untuk desa yang tertinggal sudah tidak ada, hal ini merupakan peran pendamping dari 198 desa. Target kita, tinggal 4 desa menjadi maju maupun mandiri. Disinilah Peran pendamping, harus bisa mendorong dan mewujudkan hal tersebut," harapannya.
Baca Juga: Polres Madiun Ungkap Kasus Pembuangan Bayi di Sungai
Sementara itu, Koordinator TPP Jawa Timur, Muhammad Ashari, juga menegaskan PD harus bisa melakukan visioning peningkatan PAD dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
"Kedepannya, Pendamping desa harus bisa mendampingi desa dengan baik. Ajak kepala desa melakukan visioning, bagaimana cara bisa meningkatkan pendapatan asli desa yang besar, dan bagaimana pengelolaan penggunaan dana desa BLT harus didampingi. Maka PD bisa melakukan percepatan kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.
Ia mengatakan, kinerja pendamping desa di Kabupaten Madiun ini, cukup bagus dan dapat ditingkatkan. Sehingga, tidak tertinggal dalam proses pendampingan kepada masyarakat. Serta, menjadi citra diri yang baik.
Baca Juga: Ayo! Skrining Riwayat Kesehatan Gampang Banget pakai Aplikasi Mobile JKN
"Kegiatan ini, saya harapkan bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah dan diagendakan rutin," harapannya.
Ashari menambahkan, warga desa menganggap pendamping ini orang yang hebat, sebab mengetahui semuanya.
"Ekspektasi warga desa kepada para pendamping ini sangat tinggi. Mereka dianggap sebagai orang yang serba tahu. Maka, pendamping desa harus mempunyai wawasan luas. Sehingga, bisa menjadi rujukan warga desa dalam menyelesaikan berbagai persoalan sehari-hari," pungkasnya. (dro/rif)
Baca Juga: Agung, Peserta JKN asal Kota Madiun Tetap Jaga Kesehatan dengan Bersepeda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News