Fatayat NU Jatim Gagas Program Ketahanan Keluarga

Fatayat NU Jatim Gagas  Program Ketahanan Keluarga Pengurus Fatayat NU Jatim foto bersama Gus Ipul Isai seminar di wisma Haji Kemenag Jatim kemarin. [foto: dya ayu wulansari/BangsaOnline)

SURABAYA (Bangsaonline) - Fatayat Jawa Timur menggagas program ketahanan keluarga. Dalam ketahanan keluarga itulah akan tercermin kemandirian dan pentingnya peran perempuan dalam berbangsa dan bernegara. 

Gagasan itu terungkap dalam seminar sehari yang mengusung tema ‘Meneguhkan Semangat Nasionalisme Berbangsa dan Kemandirian Perempuan’.

Baca Juga: PC Fatayat NU Kota Malang Nyatakan Dukung Paslon ABADI

Seminar diselenggarakan PW Fatayat Jatim itu dibuka oleh Ketua PW Jatim Hikmah Bafaqih di Wisma Haji Jalan Juanda Sidoarjo, Minggu(16/11). Seminar juga menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf sebagai pembicara.

”Akan ada dua output besar dalam program itu nantinya diantaranya yang pertama melatih konselor-konselor untuk melakukan proses pendampingan ketahanan keluarga. Kedua program ini bertujuan untuk membentuk cara bagaimana tetap bertahan, tetap sejahtera lahir batin ditengah tantangan ekonomi yang menjadi persoalan kebanyakan keluarga karena bagi fatayat segala problem sosial itu bermuara pada ketidakstabilan keluarga,” ujar Hikmah Bafaqih selaku Ketua Jatim.

Setahun kedepan, kegiatan dilakukan organisasi yang menaungi para kaum wanita ini fokus khusus pada program ketahanan keluarga. Program yang bertujuan memberikan pengetahuan kepada para perempuan khususnya para istri.

Baca Juga: Di Konferwil XVI Fatayat NU Jatim, Khofifah: Jadilah Enabler Leader dan Game Changer

Wagub Saifullah Yusuf atau yang akrab dipanggil Gus Ipul yang menghadiri acara seminar tersebut sangat mendukung kegiatan yang diadakan PW Jatim ini. Lebih-lebih tujuannya untuk memberikan pendidikan khusus ketahanan keluarga bagi kaum perempuan.

“Perempuan memiliki peran penting untuk keluarga, Fatayat harus berperan disitu. Memberikan pendidikan keluarga terutama pada para istri kalangan nelayan, petani, kalangan buruh dan juga di kalangan para penganggur. Empat hal tersebut harus jadi fokus Fatayat karena dianggap sebagai kantong-kantong kemiskinan. Keluarga adalah benteng terakhir,”ujar Gus Ipul di sela-sela setelah memberikan seminar kemarin.

Sumber: Harian Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO