SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Selama tiga hari ini Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Jalan Siwalankerto Surabaya itu penuh hiruk pikuk manusia. Tamu datang silih berganti ke kediaman Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim yang juga dikenal sebagai putra pendiri NU KH Abdul Chalim itu. Maklum, kiai yang kini memiliki 10.000 santri itu punya gawe besar. Kiai miliarder itu ngunduh mantu anaknya yang menikah, yaitu Gus Ilyas dengan Ning Nadia.
“Saya ngundang 15.000 orang,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim di sela kesibukannya menerima tamu kepada BANGSAONLINE.com, Ahad (22/9/2019). Menurut dia, para tamu undangan itu tidak datang secara bersamaan, karena meski tempatnya luas, tapi tak memungkinkan mengingat jumlahnya sangat besar.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Karena itu, Kiai Asep membagi jadwal tamu undangan dalam beberapa gelombang. Pagi pukul 07.00 khusus para ulama, kiai, dan tokoh masyarakat. Pantauan BANGSAONLINE.com, tadi pagi (Ahad, 22/9/2019) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tampak hadir. Bahkan Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga memberikan sambutan di depan sekitar 1.500 kiai dan para tokoh.
Selain gubernur, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga hadir. Ia tampak memakai baju batik dan berkopyah hitam berbaur dengan para kiai. Juga hadir Syaikh Muhammad Bin Ismail dari Makah.
Selain Syaikh Muhammad Bin Ismail, juga hadir KH Abdul Syakur Yasin (Buya Yasin), pengasuh Pondok Pesantren Candangpinggan, Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Juga hadir Nyai Nining Nur Hasanah, muballighah perempuan kocak dari Indramayu.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Tampak juga para pengurus NU. Antara lain: Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Mas Sualiman dan Ketua PCNU Kota Surabaya, Dr KH Muhibbin Zuhri. Juga hadir KH Abdul Salam Mujib (Gus Salam) dari Pondok Pesantren Al-Khozini Buduran Sidoarjo, dan para kiai lain.
Para tamu khusus, yakni kiai dan para tokoh itu tampaknya mendapat cindera mata dan uang transport dari Kiai Asep. “Saya gak mikir uang. Karena kalau kita memberi kepada orang, Allah SWT akan mengganti lebih banyak,” kata Kiai Asep.
Undangan gelombang kedua adalah masyarakat umum, terutama para alumni dan wali santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Gelombang kedua ini dimulai pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Sedang gelombang ketiga dimulai pukul 19.00 hingga 23.00 WIB. Tampaknya ini diutamakan kepada warga Surabaya yang tempat tinggal dekat.
Yang menarik saat memberikan sambutan Kiai Asep sempat menyinggung proses pernikahannya dengan istrinya, Nyai Alif Fadlilah. Menurut dia, pernikahan dirinya dengan Nyai Fadlilah tanpa melalui proses pacaran. Bahkan, tutur Kiai Asep, perkenalan dengan calon istrinya itu sangat singkat. Pada siang hari berkenalan atau diperkenalkan, pada malam harinya langsung lamaran dan dinikahkan.
"Tapi pernikahan seperti itu barakah," kata Kiai Asep yang disambut tawa orang-orang yang hadir, termasuk para kiai. Buktinya, kini ia sukses. Secara ekonomi kaya raya, secara pendidikan mencapai gelar profesor dan secara keilmuan menjadi ulama besar. Bahkan Kiai Asep yang mantan ketua PCNU Kota Surabaya itu bisa mendirikan Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang santrinya mencapai 10 ribu orang (tim)
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News