TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mayat seorang wanita ditemukan tewas membusuk di dalam sebuah mobil dinas milik Dinas Sosial, Pemberdayaaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A), Kabupaten Tuban, Senin (23/9).
Mayat tersebut diduga adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Desa Jompong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Pertama kali yang menemukan adalah salah satu pegawai Dinsos.
Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat
Saat ditemukan, kondisi wanita tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa di dalam sebuah mobil pelat merah yang terparkir di halaman kantor dinas setempat. Perempuan berusia sekitar 50 tahun itu tewas karena diduga kehabisan oksigen saat berada di dalam mobil.
Walhasil, penemuan mayat tersebut membuat geger seluruh pegawai kantor Dinsos Tuban.
Baca Juga: Program Jatim Puspa Mulai Disosialisasikan di Tuban
Sebelumnya, korban yang diketahui bernama Afifah (50) itu ditemukan petugas kepolisian di seputaran jalan di Kelurahan Perbon. Petugas mengamankan wanita itu untuk diserahkan kepada pihak Dinsos dengan maksud agar mendapatkan penanganan dan bisa diserahkan ke pihak keluarga di Brondong Lamongan. Mengingat, korban sendiri diduga memiliki penyakit gangguan jiwa.
"Hari Sabtu (21/9), petugas kepolisan Polsek Kota Tuban menerima laporan dari masyarakat, kemudian pada pukul 09.40 WIB, kita serahkan yang bersangkutan ke Dinsos untuk dirawat," kata Kapolsek Tuban, Iptu Geng Wahono saat di lokasi kejadian.
Usai diserahkan, salah seorang petugas yang berjaga di kantor Dinsos Tuban memandikan korban karena saat itu yang bersangkutan dalam keadaan kumuh. Namun pada saat dimandikan, korban justru melarikan diri dan berusaha mengelabui petugas dengan bersembunyi di dalam sebuah mobil dinas.
Baca Juga: Kadinsos Tuban Akui Puluhan ASN Cairkan Dana Bansos
"Lantaran tak bisa membuka pintu mobil yang dimasuki, korban terkurung di dalam mobil selama dua hari, hingga akhirnya ditemukan tewas di jok depan sebelah kiri dengan posisi duduk," ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Minto Ikhtiar.
Sebelumnya, pihak dinas sudah menghubungi pihak keluarga, supaya menjemput korban untuk dibawa pulang. Namun, pihak keluarga menolak untuk membawa pulang korban. "Rencananya hari ini kita tindaklanjuti ke keluarganya, karena beberapa hari yang lalu pas kita hubungi, mereka menolak," katanya.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Semakin Tinggi, PMII Tuban Geruduk Kantor Bupati
Ikhtiar juga membantah jika Dinsos membiarkan yang bersangkutan tewas. Sebab, pada saat korban kabur pun, petugas yang berjaga saat itu juga sudah mengejar dan mencari korban, bahkan sampai ke jalan raya, namun tidak ditemukan. Petugas akhirnya memutuskan kembali dan mengira jika korban sudah kabur.
"Petugas kami juga sudah mengejarnya tapi tidak tahu kalau korban bersembunyi di mobil. Kita juga sayangkan pihak keluarga yang semula mau menjemput korban, tetapi tidak jadi dengan alasan tidak mau mengakuinya," pungkasnya.
Berdasarkan rekaman kamera pengintai atau CCTV, korban masuk ke dalam mobil dinas pukul 12.21 WIB, kemudian sekitar pukul 13.00, korban berusaha mengedor-gedor kaca jendela mobil. Namun, usaha korban sia-sia lantaran di lokasi parkiran mobil dalam keadaan sepi. Tidak ada satu pun petugas yang berada di tempat.
Baca Juga: Terdampak PPKM, Anggaran Bansos Untuk PKL di Tuban Baru Diusulkan di APBD
Hingga kini, petugas kepolisian masih melakukan identifikasi terhadap korban. Namun hasil autopsi sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. (gun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News