SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya melakukan panen raya sayur-sayuran, buah-buahan, dan udang, serta ikan di Mini Agrowisata di area kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Selasa (1/10/2019). Warga Kota Surabaya pun diperkenankan untuk ikut memanen dan merasakan sensasi memetik sayuran sendiri.
Panen raya itu dihadiri oleh sejumlah kepala dinas Pemkot Surabaya, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan, Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Erna Purnawati yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan dengan senang hati menyambut mereka di Mini Agrowisata itu.
Pada kesempatan itu, Erna menjelaskan bahwa kali ini sedang panen raya Udang Vaname, telur, bayam, Golden Melon, dan Ikan Pare. Ia memastikan, panen semacam itu rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.
“Tiga bulan sekali itu pasti panen. Sekali panen macam-macam, baik sayur dan buah-buahan. Karena berbeda dengan ketika beli di pasar atau di mini market,” kata Erna usai panen raya di Mini Agrowisata.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
(Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP Erna Purnawati saat mengupas buah golden melon untuk Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan)
Erna mengaku, hasil panen itu tidak boleh dijual oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sehingga bisa dipakai sendiri dan dibagikan kepada warga secara gratis. Makanya, dia sengaja mengajak awak media dan sejumlah kepala dinas ke panen raya itu untuk merasakan sendiri sensasi memetik sayuran dan buah-buahan sendiri.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Bagi Erna, pertanian terpadu semacam itu sangat penting bagi DKPP karena untuk memberikan contoh kepada warga Kota Surabaya. Selama ini, jajarannya selalu rutin mengadakan penyuluhan, pelatihan dan membagikan bibit sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga dia juga merasa penting di kantornya menanam hal serupa.
“Kita sering mengadakan penyuluhan dan juga membagikan bibit serta pelatihannya untuk urban farming. Nah, paling tidak di kantor kita juga bisa prakteknya seperti apa. Kita ngajari orang tapi di kantor kita juga tidak ada contohnya, kan tidak mungkin seperti itu,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengaku terus memanfaatkan lahan di Mini Agrowisata itu untuk melakukan pertanian terpadu dan urban farming. Di samping itu, ia mengaku terus menggalakkan penyuluhan dan pembagian bibit, seperti bibit lombok dan berbagai bibit lainnya.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Apalagi sekarang di DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) ada program smart kampung, sehingga semakin banyak warga yang meminta bibit ke sini, dan kami bagikan gratis,” imbuhnya.
Kepala Bidang Pertanian Rahmad Kodariawan mengaku ke depannya juga akan terus mengembangkan pertanian terpadu itu, termasuk di Mini Agrowisata. Bahkan, ia mengaku akan menambah jenis varietasnya. “Kalau sekarang ini hanya ada beberapa jenis varietas, nanti akan kami tambahkan lagi, khususnya tanaman-tanaman yang langka,” kata Rahmad.
Ia memastikan, di Mini Agrowisata itu sudah ada sekitar 150 jenis varietas tanaman. Sedangkan buahnya sekitar 10-15 jenis varietas. Makanya, ke depannya jenisnya ini akan terus ditambah supaya memberikan pelajaran kepada warga Kota Surabaya. (ian/rev)
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News