"Dana hibah CSR dari pemerintah provinsi, mulai dari perencanaan lelang sampai eksekusi kita lepas. Hanya di sini, Kejaksaan melakukan pengawalan supaya pembangunannya sesuai dengan spesifikasi," paparnya.
Proyek pengerjaan lapangan olahraga tenis dan futsal itu menurut Sunarta dimulai sejak Januari dan ditargetkan selesai pada 2 Desember 2019. Akan tetapi, karena dikawal oleh tim TP4 Kejaksaan, pembangunan proyek dapat dirampungkan lebih awal.
"Pengerjaannya Agustus, selesainya harusnya tangal 2 Desember, jadi (pengerjaannya) lebih cepat," kata dia.
Dengan diresmikannya lapangan ini, pihak Kejati Jatim optimis dapat memenangkan beberapa turnamen olahraga, baik tenis maupun futsal yang rutin digelar oleh Kejaksaan Agung.
"Jadi di Kejati ada ATC (Adhiyaksa Tenis Club) setiap dua tahun sekali ada turnamen se-Indoneasia, yakni Jaksa Agung Cup, itu pertandingan antar Kejati, dan Jawa Timur sering juara, apalagi kita sudah punya lapangan sendiri," ujar Sunarta.
Begitu juga dengan futsal, imbuh Sunarta. Sudah dua tahun berturut-turut ada turnamen futsal se-Indonesia, antar Kejati. "Dan Kejati Jatim, masuk 4 besar," tandasnya. (ana/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News