JAKARTA(BangsaOnline) Ekonom Kwik Kian Gie mengatakan bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi adalah pembohongan publik. Ini didasari atas keuntungan
pemerintah dari bensin premium 1 barel = 159 liter1 USD = Rp12.000.
Menurut
Kwik Kian Gie, biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) +
biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua
pompa bensin adalah 10 USD, atau jika dalam rupiah 10 : 159 x 12.000 =
Rp754,7 dibulatkan = Rp755/liter.
"Jadi sebenarnya dengan menjual
premium Rp6.500 per liter, pemerintah sudah untung sebesar 6.500 - 755=
Rp5.745/liter. Sekarang tinggal dikalikan berapa liter kebutuhan dalam
negeri, itulah 'keuntungan' yang diperoleh pemerintah dari hasil jualan
bensin premium pada rakyatnya sendiri!"
Minyak dari perut bumi
sendiri dan menurut UUD 1945 pasal 33 menyebutkan bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun kenyataannya tidak
ada yang gratis alias rakyat disuruh membeli.
"Sekarang
pemerintah mau ambil untung berapa rupiah lagi dengan menaikkan BBM?
Subsidi itu ada kalau pemerintah merugi, artinya harus nombokin,"
tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News