MADIUN, BANGSAONLINE.com - Pembangunan drainase di jalan Musi RT 19 RW 06 Pesanggrahan Desa/Kecamatan Mejayan, dikeluhkan beberapa warga. Drainase yang bersumber dari dana desa Tahun Anggaran 2019 itu pembangunannya dinilai tidak transparan, pengerjaannya diserahkan ke pihak ketiga, dan asal-asalan.
Seperti disampaikan Suprapto, warga setempat. Menurutnya, kualitas proyek drainase yang dibangun dengan gorong-gorong setengah lingkaran diameter 30 Cm itu tidak bagus. "Sebab saat diangkat patah dan dan dipegang saja cuwil,” ungkap Suprapto
Baca Juga: Permudah Petani Angkut Hasil Panen, Desa Kertosari Garap JUT
Ia memprediksi bangunan drainase tersebut tidak akan awet, karena materialnya juga menggunakan yang tidak bagus. "Padahal besarnya dana katanya Rp 80 juta," terangnya.
"Kita memakai tidak satu dua hari, karena itu, kita minta yang bagus yang model letter U, bukan setengah lingkaran. Air itu ganas, kalau sudah ambrol bangunan samping-sampingnya akan turun air tidak normal, lalu akan timbul masalah baru, yaitu tikus senang. Kalau menggunakan yang letter U pabrikan sudah dijamin kuat," pungkas Prapto.
Terkait hal tersebut, Kepala Desa Mejayan Titik Handayani saat ditemui di kantornya, menjelaskan sudah merapatkan keluhan tersebut.
Baca Juga: Lantik 143 Kades Terpilih, Bupati Madiun Ingatkan Dana Desa untuk Masyarakat
“Untuk mutu gorong-gorong hanya patah 3 dari 40 yang dibutuhkan, itu wajar, mungkin kurang rendaman," urainya.
"Sedangkan untuk pemasangan papan proyek sudah kita sampaikan, cuma intinya belum jadi dan jika sudah jadi bangunan 100 persen, pasti kita pasang," pungkas Titik. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News